Dikabarkan Akan Tutup, PT GNI Pastikan Operasional Perusahaan Tetap Berjalan Seperti Biasa
Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang berlokasi di Marowali, Sulawesi Tengah akhirnya buka suara terkait isu bangkrut
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang berlokasi di Marowali, Sulawesi Tengah akhirnya buka suara terkait isu bangkrut yang berpotensi ditutup.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Network, Selasa (25/2/2025), perusahaan smelter asal China tersebut menegaskan operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa dan seoptimal mungkin.
Hal ini sekaligus menjawab banyak isu atau pemberitaan di media yang mengatakan bahwa perusahaan berisiko untuk ditutup dengan alasan adanya permasalahan yang menimpa perusahaan induk di China.
Baca juga: Wujudkan Lingkungan Kerja Kondusif, PT GNI Gelar Medical Check Up untuk Ribuan Karyawannya
Saat ini GNI mengalami perubahan manajemen operasional. Perubahan tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur perusahaan dalam menghadapi tantangan industri ke depan.
GNI memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dilakukan dengan pertimbangan matang dan tujuan jangka panjang untuk kepentingan bersama.
GNI juga memahami, proses transisi ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa pihak.
"Oleh karena itu, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi," sebut manajemen GNI.
Baca juga: Dua Smelter di Morowali Kebakaran dalam Sepekan, PT ITSS dan GNI
PT GNI dilaporkan telah memangkas produksi hingga berpotensi tutup total, beberapa bulan setelah perusahaan induknya di China, Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd yang dikenal sebagai raksasa baja tahan karat, mengalami kebangkrutan.
PT GNI juga dilaporkan telah menunda pembayaran kepada pemasok nikel lokal hingga tidak dapat memperoleh bijih nikel, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. Adapun, pabrik pemurnian tersebut kemungkinan akan segera menghentikan produksi jika situasi ini terus berlanjut.
Sebelumnya, Jiangsu Delong Nickel Industry Co yang merupakan induk dari PT GNI pada tahun 2024 lalu dikabarkan dalam masa yang sulit dimana perusahaan tersebut menghadapi kasus di pengadilan China terkait restrukturisasi utangnya yang besar.
7 Pembangunan Smelter Bauksit Mangkrak, Berikut Daftarnya |
![]() |
---|
Harita Nickel Kantongi Laba Rp 1,66 Triliun di Kuartal I 2025 |
![]() |
---|
Menteri ESDM Bahlil Setujui Perpanjangan Izin Ekspor Freeport |
![]() |
---|
Resmikan Pabrik Pemurnian Emas di Gresik, Prabowo Sebut Indonesia Kini Menjual Barang Jadi |
![]() |
---|
Pangdam Hasanuddin Tinjau Smelter Merah Putih, Bahas Implementasi Asta Cita Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.