Kamis, 7 Agustus 2025

Pedagang Bendera Keluhkan Sepinya Pembeli karena One Piece, Begini Respon Wamendag

Pedagang bendera merah putih mengaku sepi pembeli menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini.

Tribunnews/Alfarizy
SEPI PEMBELI - Misnah, pedagang bendera di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025). Dia mengeluhkan lesunya penjualan bendera jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang bendera merah putih mengaku sepi pembeli menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun ini.

Para pedagang bendera mengeluh penjualannya lesu. Calon pembeli malah lebih banyak menanyakan apakah mereka menjual bendera One Piece atau tidak.

Namun Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengaku tidak percaya penjualan para pedagang melesu. "Enggak lah," katanya ketika dimintai tanggapannya di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Wamendag mendorong agar para penjual bendera merah putih tetap menjajakan dagangannya. "Jangan gitu dong, masih bisa kok berjualan bendera apalagi menjelang 17 Agustus," ujar Roro.

Sepinya pembeli dan tren pengibaran bendera bajak laut di serial One Piece banyak dikeluhkan para pedagang. Dede Tanto (44), seorang penjual bendera yang sudah bertahun-tahun mangkal di kawasan Barito, Jakarta Selatan, mengaku tahun ini penjualan bendera terasa lebih lesu dibanding tahun-tahun sebelumnya

"Beginilah, sepi. Sekarang banyak yang malah nanya bendera One Piece, yang gambar tengkorak itu," kata Dede saat ditemui Tribunnews di lapaknya, Minggu (3/8/2025).

Meskipun ada permintaan, Dede menolak menjual bendera-bendera bertema karakter populer tersebut. Menurutnya, momentum kemerdekaan harus tetap dihormati dengan mengibarkan sang Merah Putih.

"Kita harus bisa menghargai para pejuang zaman dulu. Perjuangan mereka untuk mendapatkan merah putih itu luar biasa. Kalau soal orang mau kibarkan bendera lain mah, itu hak mereka. Tapi saya tetap pilih jual merah putih," tegas Dede.

Harga bendera yang dijual Dede bervariasi, tergantung ukuran dan bahan. "Yang lima gelombang itu ada yang Rp150 ribu, ada juga yang Rp300 ribu-Rp350 ribu. Paling murah ya Rp150 ribu," ujarnya.

Biasanya, lanjut Dede, lonjakan pembeli baru akan terjadi mendekati tanggal 10 hingga pertengahan Agustus.

Pedagang lainnya, Misnah (73), yang sudah berjualan bendera sejak 1968, juga merasakan hal serupa.

Baca juga: Cerita Pedagang Bendera: Jualan Sepi Sehari Cuma Untung Rp20 Ribu

Pria asal Cirebon itu berjualan secara berkeliling dari kawasan Kebayoran Lama sampai Gandaria itu membawa dagangan berupa bendera dan tiang-tiangnya.

"Sekarang sepi. Tahun-tahun sebelumnya sih alhamdulillah masih rame," tutur Misnah sambil menepikan gerobaknya.

Harga bendera yang dijual Misnah lebih terjangkau, antara Rp40 ribu hingga Rp60 ribu. Sedangkan tiang bendera dijual seharga Rp25 ribu.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan