Efisiensi Anggaran Pemerintah
Sikapi Efisiensi Anggaran Pemerintah, LDII Ajak Masyarakat Jalankan Pola Hidup Hemat
Anggaran sejumlah kementerian dan lembaga pun dipangkas meskipun efisiensi tersebut diupayakan tidak mengganggu layanan publik.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
willy Widianto
“Dengan demikian, persoalan ekonomi bisa tertangani dalam jangka pendek,” ujar KH Chriswanto.
Kh Chriswanto juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski program ini diharapkan bisa mendatangkan 15 juta lapangan kerja baru, dalam pelaksanaannya di lapangan program tersebut belum berjalan maksimal karena kendala anggaran dan operasional.
“Dengan kondisi seperti ini, masyarakat harus mampu hidup sederhana. Efisien namun terus bekerja keras, ini adalah konsep muzhid-mujhid dalam Islam. Yakni, kita tidak berlebihan atau prihatin, namun tetap bekerja keras,” tuturnya.
Optimalkan PAD
Kepada para kepala daerah yang baru saja memenangi Pilkada Serentak, Chriswanto mengimbau agar mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menggerakkan ekonomi daerah sekaligus demi mengimbangi tren turunnya belanja kementerian.
"PAD bisa menjadi penyelamat. Potensi pajak dan retribusi daerah harus lebih dioptimalkan, tanpa membebani masyarakat kelas bawah yang bekerja di sektor informal,” paparnya.
Baca juga: Dapat Tepuk Tangan di Rakernas LDII, Ganjar: Saya Tidak akan Kasih Sepeda Lho
"Pengeluaran daerah harus difokuskan pada program yang benar-benar mendesak dan berdampak luas bagi masyarakat," ungkap KH Chriswanto.
Sementara itu, program-program pembangunan daerah, menurut KH Chriswanto bisa diupayakan menjajaki kerjasama dengan sektor swasta melalui skema investasi atau kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership).
Menurutnya, yang paling penting dilakukan dalam kondisi krisis seperti sekarang, pemerintah harus menjaga komunikasi dengan masyarakat, agar masyarakat bisa mengakses informasi sekaligus bisa memahami kondisi keuangan negara agar tidak memicu distrust (sikap tidak percaya) di masyarakat.
“Kepala daerah yang baru memang dihadapkan pada kesulitan keuangan negara dan kebijakan tunda bayar bisa berakibat sangat kompleks. Tapi dengan strategi yang tepat seperti optimalisasi PAD, efisiensi anggaran, dan komunikasi publik yang baik memungkinkan kepala daerah dapat tetap menjalankan roda pemerintahan dengan efektif,” ungkap KH Chriswanto.
Pemerintah juga diingatkan agar lebih lebih berhati-hati dalam merancang program dan menetapkan anggaran di masa depan dan menghindari pemborosan anggaran.
Kontribusi LDII
KH Chriswanto menambahkan, menyikapi kondisi yang terjadi saat ini LDII berupaya berkontribusi kepada bangsa dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif disertai dengan sikap tetap optimistis memandang masa depan.
"Optimisme ini harus kita bangun dengan menyiapkan SDM unggul dan momen Ramadhan ini jadi kesempatan kita untuk mendorong Indonesia menjadi lebih baik," kata Chriswanto.
Baca juga: Buka Rakernas LDII Jokowi Bicara soal Pemimpin yang Kuat, Sempat Singgung Nama Prabowo
"Kita baru saja resmikan smart farming di Jombang untuk tanaman melon dengan teknologi IoT bekerja sama dengan sebuah politeknik di Surabaya dan akan kita kembangkan di Kediri. Smart farming juga sudah kita kembangkan di Garut," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.