Rabu, 3 September 2025

Laju IHSG Terjun 6 Persen, Pimpinan DPR Sambangi BEI: Kami Dukung Pemerintah, Sri Mulyani Tak Mundur

Kedatangannya pimpinan DPR bersama lainnya untuk memberikan kepastian kepada pelaku pasar modal, bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi baik.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LAJU IHSG MEROSOT - Pekerja memotret layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. IHSG merosot hingga 6,12% atau 395,86 poin ke level 6.076,08 pada akhir perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot hingga 6,12 persen atau 395,86 poin ke level 6.076,08 pada akhir perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025).

Sebelumnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan atau disebut juga sebagai trading halt pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) hingga 11:49:31 waktu JATS.

Saat dibekukan, laju IHSG mengalami penurunan hingga 5 persen.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, merosotnya indeks pada hari ini akibat adanya sentimen demestik yang spesifik.

Baca juga: IHSG Merosot hingga 6 Persen, Analis Sebut Akibat Banyaknya Sentimen Negatif dari Dalam Negeri

Salah satu kecemasan utama pasar adalah adalah berkembangnya isu reshufle, terutama untuk posisi menteri keuangan. Selama ini peran Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dipandang positif oleh pasar.

Valdy menambahkan, investor asing juga kemungkinan mengalihkan dana ke China secara sementara, merespons rencana stimulus jumbo untuk mendorong konsumsi domestik.

Sudah beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, setiap pemerintah China berencana menyampaikan stimulus ekonomi, apalagi dalam jumlah besar, IHSG cenderung melemah bersamaan dengan peningkatan capital outflow. 

"Kendati begitu, kondisi ini umumnya berlangsung sementara atau pendek,"  katanya dikutip dari Kontan, Selasa (18/3/2025).

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata mengatakan, pasar juga cukup cemas terkait beberapa sentimen yang terjadi belakangan ini. Salah satunya tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mendekati Hari Raya Idulfitri. 

Penetapan credit rating oleh Fitch , S&P, dan Moody's, setelah downgrade yang dilakukan Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga menjadi perhatian pasar. Selain itu, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga dari Bank Indonesia dan Federal Reserve.

"Rupiah juga masih stuck di Rp 16.300-Rp 16.400-an walaupun indeks dolar (DXY) sudah turun ke level terendah 5 bulan,"  ujar Liza. 

Menurut Liza, saran terbaik bagi investor saat ini adalah hold dan wait and see, serta menunggu IHSG stabil ke kisaran 6.200. Sedangkan Valdy menilai support IHSG saat ini di kisaran 6.000-6.050.

DPR Sambangi Gedung BEI

Menyusul anjloknya indeks pada hari ini,  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Komisi XI DPR Misbakhun, dan perwakilan Komisi XI yakni Mohamad Hekal, Wihadi Wiyanto, Putri Komarudin dan Fauzi Amro, menyambangi gedung BEI.

Dasco menyampaikan, kedatangannya bersama lainnya untuk memberikan kepastian kepada pelaku pasar modal, bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi baik.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan