Rabu, 27 Agustus 2025

Mengenal Ecozie, Ecoprint Unik yang Diminati di Pameran dan Pasar Online

Awalnya, saya dan suami hanya coba-coba membuat ecoprint. Alhamdulillah, usaha ini terus berjalan hingga sekarang.

|
Cenderaloka.com
Ecozie, ketika seni ecoprint menjadi gaya hidup yang ramah lingkungan 

TRIBUNNEWS.COM - Ecozie adalah usaha yang lahir dari perpaduan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dibangun oleh Defi Eka dan suaminya, Ecozie mengolah daun alami menjadi motif unik di atas kain menggunakan teknik ecoprint.

Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga tetap menjaga kelestarian alam, menghadirkan keindahan yang bermakna.

Perjalanan Ecozie dimulai sebelum pandemi Covid-19, ketika Defi mengajak suaminya untuk mencoba usaha ini.

"Awalnya, saya dan suami hanya coba-coba membuat ecoprint. Alhamdulillah, usaha ini terus berjalan hingga sekarang. Saya juga menjadi yang pertama membuat ecoprint di Klaten," ungkap Defi.

Daun ditata dengan rapi diatas kain putih yang akan menjadi kain ecoprint.
Daun ditata dengan rapi diatas kain putih yang akan menjadi kain ecoprint. (Istimewa)

Pada awalnya, Ecozie hanya memproduksi kain ecoprint, dan pembuatan produk lain seperti baju dilakukan sesuai permintaan pelanggan.

Namun, saat mengikuti pameran yang diadakan oleh dinas, Defi menyadari bahwa menampilkan kain saja kurang menarik perhatian pengunjung.

Dari situlah ia mulai berinovasi dengan menghadirkan lebih banyak pilihan produk, seperti jaket, kaos, kipas, serta berkolaborasi dengan UKM lain untuk menciptakan tas dan sepatu ecoprint.

Kini, Ecozie menjadi satu-satunya produsen ecoprint di Klaten dan terus berkembang dengan berbagai inovasi menarik.

Produk yang Paling Laku saat Mengikuti Pameran

Keberhasilan penjualan produk di pameran ternyata sangat dipengaruhi oleh jenis dan skala event yang diikuti.

Menurut Defi Eka, pada pameran berskala besar yang dihadiri pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia, produk kain ecoprint lebih diminati.

Namun, di pameran yang lebih kecil, produk dengan harga yang lebih terjangkau seperti kaos dan kipas justru lebih laris di pasaran.

Salah satu produk favorit adalah kipas ecoprint, yang tidak hanya ekonomis tetapi juga praktis, sehingga menarik banyak pembeli.

Selain itu, sepatu dan pouch kecil juga termasuk dalam daftar produk yang banyak dicari.

Hal ini menunjukkan bahwa harga dan kepraktisan menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian, terutama dalam event skala kecil.

Proses Pembuatan Ecoprint di Ecozie

Salah Satu Produk Ecozie yang Melalui Proses Pembuatan Ecoprint dari Ecozie.
Salah Satu Produk Ecozie yang Melalui Proses Pembuatan Ecoprint dari Ecozie. (TribunShopping.com)

Proses pembuatan ecoprint di Ecozie dimulai dengan membeli kain putih yang kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran dan bahan kimia yang ada pada kain dari pabrik. 

Setelah dicuci, kain dijemur hingga kering. Selanjutnya, kain diberi mordant, yang berfungsi untuk membuka serat kain. 

"Mordant ini membantu agar tanin dari daun bisa masuk dan menyerap dengan baik ke dalam kain," ujar Defi. Setelah proses mordant, kain dijemur kembali.

Setelah kain siap, proses berikutnya adalah penataan daun. 

Kain yang sudah dibasahi (dan diperas) kemudian ditata dengan daun-daun pilihan. 

Untuk kain yang berwarna putih, daun langsung ditata di atas kain yang digulung. 

Namun, untuk kain yang diberi warna, setelah daun ditata, kain ditutup dengan blangket atau selimut. 

"Blangket ini akan direndam dengan pewarna, sementara kain yang sudah ditata daun tetap dalam keadaan seperti semula," kata Defi. 

Untuk proses pengukusan ini memerlukan waktu selama 2 jam, dengan tujuan untuk mendukung dan memberikan motif alami pada kain yang sangat khas dan unik.

Pemasaran dan Tantangan Penjualan Produk Ecozie

Ecozie memasarkan produknya melalui offline dan juga online. 

"Selain ikut pameran, kami juga punya website yang memudahkan pelanggan untuk membeli produk dari mana saja," kata Defi. 

Website ini memberikan kenyamanan bagi pelanggan untuk mengakses dan membeli produk Ecozie tanpa harus datang langsung ke pameran. 

Meski demikian, Defi juga mengakui adanya tantangan dalam pasar ecoprint, yaitu munculnya produk murah yang menggunakan pewarna sintetis. 

"Pelanggan yang sudah terbiasa membeli produk kami tentu bisa membedakan produk berkualitas dengan yang memakai pewarna sintetis," tambahnya.

Baca juga: Blangkon Solo, Dari Pasar Klewer hingga Jadi Oleh-oleh Khas Wisatawan

Produk Unggulan Ecozie

Salah Satu Produk Unggulan Ecozie, Memadukan Seni Ecoprint dengan Bahan-Bahan Alami.
Salah Satu Produk Unggulan Ecozie, Memadukan Seni Ecoprint dengan Bahan-Bahan Alami. (TribunShopping.com)

Ecozie menawarkan berbagai produk yang memadukan seni ecoprint dengan bahan-bahan alami, seperti kain, tas totebag, pouch, sepatu, topi, kamisol, baju, jilbab, dan selendang. 

Semua produk ini dirancang mengikuti tren terbaru dan permintaan pasar.

Salah satu produk unggulan Ecozie adalah kain dengan warna biru khas yang sangat diminati, bahkan oleh sesama pengrajin ecoprint. 

Warna biru ini diimpor khusus dari Meksiko dan bisa juga memunculkan efek tiga dimensi yang unik, terutama ketika diaplikasikan pada kain linen. 

"Warna biru ini jadi favorit banyak eco printer karena keistimewaannya yang bisa memberikan efek tiga dimensi," kata Defi. 

Produk dengan warna biru ini sangat diminati karena kesan eksklusif dan kualitasnya yang tinggi.

Tantangan dan Inovasi dalam Dunia Ecoprint

Sebagai seorang pengrajin, Defi merasa tantangan terbesar adalah untuk terus berinovasi. 

"Saya harus terus membuat sesuatu yang baru. Misalnya, saya membuat blouse, outer, dan jaket dari ecoprint," ujarnya. 

Proses desain yang dilakukan oleh Defi lebih spontan dan tidak melalui tahap gambar. 

"Saya lebih suka langsung bekerja dengan kain tanpa menggambar desain terlebih dahulu, jadi produk yang dihasilkan lebih alami dan unik," jelasnya.

Inovasi yang terus berkembang ini menjadikan produk Ecozie selalu segar dan menarik untuk dipakai.

Harga Produk Ecozie

Mengenai harga, Ecozie menawarkan produk dengan variasi harga tergantung jenis dan bahan yang digunakan. 

"Untuk kain ecoprint dasar, harganya mulai dari 250 ribu rupiah. Sedangkan untuk kain dengan warna biru khas, harganya bisa mencapai 350 ribu rupiah," kata Defi. 

Produk lain yang menggunakan bahan khusus seperti linen 3D memiliki harga yang lebih tinggi, sekitar 500 ribu rupiah per meter. 

Namun, produk jadi seperti tas dan sepatu biasanya lebih terjangkau, sehingga dapat dijangkau oleh lebih banyak orang. (*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan