Sabtu, 20 September 2025

Menaker Siapkan Program Magang Nasional untuk 50 Ribu Pencari Kerja

Kemnaker menyiapkan skema baru program magang nasional guna mendorong penciptaan tenaga kerja yang produktif. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
handout
MAGANG NASIONAL - Menteri Ketenegakerjaan Prof Yassierli PhD saat membuka acara bertajuk 'Gathering B300 GNIK (Gerakan Nasional Indonesia Kompeten) dan Para Pejuang Kompetensi' di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan skema baru program magang nasional guna mendorong penciptaan tenaga kerja yang produktif. 

"Program ini akan diluncurkan paling lambat Juni 2025," kata Menaker Prof Yassierli PhD saat membuka acara 'Gathering B300 GNIK (Gerakan Nasional Indonesia Kompeten) dan Para Pejuang Kompetensi' di Jakarta. 

Acara tersebut dihadiri 450 pimpinan tertinggi di bidang manajemen sumber daya manusia (SDM) berbagai perusahaan multinasional, BUMN dan perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia. 

Menaker menambahkan, program magang yang berjalan selama ini kurang efektif, bahkan menjadi beban bagi industri untuk melatih kembali calon tenaga kerja. 

"Hasil dari Program Magang Nasional ini diharapkan dapat memberi sesuatu kepada perusahaan. Karena programnya menggunakan pendekatan pembelajaran," kata Prof Yassierli seraya menyebut program tersebut menyasar 50 ribu calon pekerja.

Pelatihannya akan berlangsung selama 3 bulan. Mereka yang ikut pelatihan harus memiliki 'basic electronic industry' untuk mempertajam kompetensi.

"Peserta magang harus sudah punya kompetensi dasar di industri, karena modul pelatihan berbasis teknologi 4.0. Diharapkan, peserta magang dapat melakukan problem solving terkait teknologi 4.0 untuk project sederhana. 

Peserta akan dibekali dengan pelatihan IoT, coding basic yang terintegrasi dengan smart gadget, dan otomatisasi sederhana. 

Sehingga mereka punya kompetensi dasar di bidang-bidang tertentu, seperti 'smart office', 'smart warehouse', 'smart logistic', 'smart building', 'smart farming', atau 'smart fishery'.

"Ketika masuk ke perusahaan, peserta bisa menyumbangkan keahlian yang diperoleh selama pelatihan. Saya yakin project itu dibutuhkan perusahaan," ucapnya.

Menaker memastikan tenaga magang yang sudah terlatih dapat berkontribusi bagi industri atau perusahaan. 

Baca juga: Kementerian Agama Gulirkan Program Magang Mahasiswa di Sektor Industri

Dia mendorong perusahaan agar menerima dan menyediakan tempat bagi para tenaga magang yang sudah terlatih.

"Kami juga akan langsung melakukan supervisi, tidak oleh perusahaan. Perusahaan hanya perlu memberi 'case' kepada tenaga magang, dan mereka akan menyelesaikannya," katanya. 

Setelah program magang selesai, lanjut Menaker, peserta magang akan dikembalikan ke Kemenaker untuk dicarikan perusahaan lain yang membutuhkan kontribusi mereka dalam mengatasi masalah di perusahaan tersebut.

"Jika dianggap mampu, perusahaan dapat merekrut langsung tenaga magang tersebut untuk dijadikan sebagai karyawan," ucap Prof Yassierli menandaskan.

Baca juga: Cara Ikut Pelatihan Magang Jepang 2025 Pra Pemberangkatan Tahap 1 dari Kemnaker x IM Japan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan