Kamis, 11 September 2025

Respon Airlangga Hartarto Setelah AS dan China Sepakat Turunkan Tarif Impor Masing-masing 115 Persen

Kesepakatan menurunkan tarif impor antara AS-China menjadi salah satu langkah baik yang bisa ditiru oleh negara-negara lain.

|
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Nitis Hawaroh
KESEPAKATAN TARIF IMPOR - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Gedung Ali Wardhana, kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Jumat (16/5/2025). Pemerintah Indonesia mendukung kesepakatan tarif impor yang dicapai Amerika Serikat (AS) dan China dalam perundingan yang setuju menurunkan tarif impor 30 persen dari sebelumnya 145 persen menjadi masing-masing 115 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendukung kesepakatan tarif impor yang dicapai Amerika Serikat (AS) dan China dalam perundingan yang setuju menurunkan tarif impor 30 persen dari sebelumnya 145 persen menjadi masing-masing 115 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpendapat, kesepakatan tersebut menjadi salah satu langkah baik yang bisa ditiru oleh negara-negara lain.

"Kita menyambut baik hasil pembahasan yang selesai dengan Inggris dan China. Sehingga tentu ini akan menjadi memudahkan langkah-langkah bagi negara-negara lain," kata Airlangga di Gedung Ali Wardhana, Jumat (16/5/2025).

Airlangga menyatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia masih dalam tahap negosiasi dengan Pemerintah AS, sehingga belum dapat memastikan hasil pasti untuk tarif impor perdagangan ke Amerika maupun sebaliknya.

"Tim teknis sudah bertukar informasi, tapi prosesnya kita ikuti saja," ujar Airlangga.

"Masih dalam tahap pembicaraan, jadi nanti kita tunggu aja, karena ini sifatnya dinamis," imbuhnya menegaskan.

Mengutip Kompas, AS dan China sepakat memangkas tarif impor secara besar-besaran selama 90 hari ke depan. Kesepakatan ini diumumkan pada Senin (12/5/2025) setelah pertemuan tingkat tinggi antara perwakilan kedua negara di Jenewa, Swiss. 

Pertemuan tersebut merupakan pembicaraan langsung pertama sejak Presiden AS Donald Trump meluncurkan gelombang tarif besar-besaran terhadap sejumlah negara bulan lalu, termasuk China.

Sebelumnya, Trump menetapkan tarif sebesar 145 persen terhadap produk impor dari China, jauh lebih tinggi dibandingkan tarif yang dikenakan terhadap negara lain. 

Baca juga: Menperin: Tarif Impor Tinggi, Strategi Trump Bawa Pulang Industri Manufaktur AS di Luar Negeri

Sebagai balasan, China menerapkan tarif 125 persen untuk barang-barang dari AS. Dalam perjanjian terbaru, kedua negara sepakat memangkas tarif tersebut masing-masing sebesar 115 poin.

Artinya, tarif AS terhadap produk China turun menjadi 30 persen, sementara tarif China terhadap barang-barang AS menjadi 10 persen. 

"Pertemuan ini sangat produktif dan penuh rasa saling menghormati," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, setelah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan perwakilan perdagangan internasional Li Chenggang.

Baca juga: Indonesia Perlu Antisipasi Produk China Pasca Pemberlakuan Tarif Impor AS

Kabar tentang kesepakatan ini langsung berdampak positif pada pasar keuangan global. Nilai dolar AS menguat, sementara bursa saham di Eropa dan Asia mengalami lonjakan. 

Para investor menyambut baik tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini. 

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala, menyebut kesepakatan itu sebagai “langkah maju” yang dapat membawa dampak positif bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk ekonomi-ekonomi kecil yang rentan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan