Respon Airlangga Hartarto Setelah AS dan China Sepakat Turunkan Tarif Impor Masing-masing 115 Persen
Kesepakatan menurunkan tarif impor antara AS-China menjadi salah satu langkah baik yang bisa ditiru oleh negara-negara lain.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mendukung kesepakatan tarif impor yang dicapai Amerika Serikat (AS) dan China dalam perundingan yang setuju menurunkan tarif impor 30 persen dari sebelumnya 145 persen menjadi masing-masing 115 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpendapat, kesepakatan tersebut menjadi salah satu langkah baik yang bisa ditiru oleh negara-negara lain.
"Kita menyambut baik hasil pembahasan yang selesai dengan Inggris dan China. Sehingga tentu ini akan menjadi memudahkan langkah-langkah bagi negara-negara lain," kata Airlangga di Gedung Ali Wardhana, Jumat (16/5/2025).
Airlangga menyatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia masih dalam tahap negosiasi dengan Pemerintah AS, sehingga belum dapat memastikan hasil pasti untuk tarif impor perdagangan ke Amerika maupun sebaliknya.
"Tim teknis sudah bertukar informasi, tapi prosesnya kita ikuti saja," ujar Airlangga.
"Masih dalam tahap pembicaraan, jadi nanti kita tunggu aja, karena ini sifatnya dinamis," imbuhnya menegaskan.
Mengutip Kompas, AS dan China sepakat memangkas tarif impor secara besar-besaran selama 90 hari ke depan. Kesepakatan ini diumumkan pada Senin (12/5/2025) setelah pertemuan tingkat tinggi antara perwakilan kedua negara di Jenewa, Swiss.
Pertemuan tersebut merupakan pembicaraan langsung pertama sejak Presiden AS Donald Trump meluncurkan gelombang tarif besar-besaran terhadap sejumlah negara bulan lalu, termasuk China.
Sebelumnya, Trump menetapkan tarif sebesar 145 persen terhadap produk impor dari China, jauh lebih tinggi dibandingkan tarif yang dikenakan terhadap negara lain.
Baca juga: Menperin: Tarif Impor Tinggi, Strategi Trump Bawa Pulang Industri Manufaktur AS di Luar Negeri
Sebagai balasan, China menerapkan tarif 125 persen untuk barang-barang dari AS. Dalam perjanjian terbaru, kedua negara sepakat memangkas tarif tersebut masing-masing sebesar 115 poin.
Artinya, tarif AS terhadap produk China turun menjadi 30 persen, sementara tarif China terhadap barang-barang AS menjadi 10 persen.
"Pertemuan ini sangat produktif dan penuh rasa saling menghormati," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, setelah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan perwakilan perdagangan internasional Li Chenggang.
Baca juga: Indonesia Perlu Antisipasi Produk China Pasca Pemberlakuan Tarif Impor AS
Kabar tentang kesepakatan ini langsung berdampak positif pada pasar keuangan global. Nilai dolar AS menguat, sementara bursa saham di Eropa dan Asia mengalami lonjakan.
Para investor menyambut baik tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini.
Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala, menyebut kesepakatan itu sebagai “langkah maju” yang dapat membawa dampak positif bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk ekonomi-ekonomi kecil yang rentan.
China Gunakan HIMARS 'KW' Mirip Buatan AS Jadi Target dalam Latihan Militer, Bersiap Serang Taiwan? |
![]() |
---|
Ini Dia DF-26D Guam Killer, Rudal Balistik Terbaru China yang Bidik Guam dan Kapal Induk Amerika |
![]() |
---|
Gaji Karyawan Foxconn Naik, Bonus Digandakan, Benarkah Gara-Gara iPhone 17? |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: China Pertama, Asa Indonesia Belum Sirna |
![]() |
---|
Stasiun Pengisian Daya 100 Megawatt untuk Truk Listrik Heavy Duty Beroperasi di China |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.