Kamis, 28 Agustus 2025

BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, DPR Minta Perkuat Permintaan Domestik

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 di kisaran 4,6–5,4 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya di 4,7–5,5 persen.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Bambang Ismoyo
REVISI PERTUMBUHAN EKONOMI - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6 sampai 5,4 persen, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7 sampai 5,5 persen 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Fathi, menyoroti revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 oleh Bank Indonesia (BI). 

Dalam proyeksi terbaru, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,6–5,4 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya di kisaran 4,7–5,5 persen.

Fathi mengatakan, penyesuaian ini menjadi sinyal penting perlunya strategi yang lebih terintegrasi antara kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan global.

"Kami memahami bahwa ketidakpastian global, seperti kebijakan tarif resiprokal AS, turut memengaruhi kondisi ekonomi domestik."

"Namun, ini harus menjadi momentum untuk memperkuat permintaan domestik, mendorong investasi berkualitas, serta mempercepat realisasi belanja negara secara produktif," kata Fathi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/5/2025).

Fathi menilai, konsumsi rumah tangga yang masih menjadi motor utama pertumbuhan harus dijaga dengan kebijakan perlindungan sosial yang adaptif serta penciptaan lapangan kerja di sektor-sektor strategis, terutama industri pengolahan, transportasi, dan pertanian.

"Kami di Komisi XI DPR akan terus mendorong agar APBN digunakan secara tepat sasaran untuk menjaga daya beli, mempercepat pembangunan infrastruktur produktif, serta mengembangkan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat," ujarnya.

Dia pun mengapresiasi langkah BI dalam memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, termasuk digitalisasi sistem pembayaran, namun menekankan pentingnya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, BI, dan sektor swasta.

"Dukungan terhadap agenda pembangunan nasional, termasuk program Asta Cita Presiden Prabowo, perlu diterjemahkan ke dalam langkah nyata yang mampu menghadirkan pertumbuhan yang inklusif dan merata," ungkap Fathi.

BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers secara virtual, Selasa (21/5/2025).

"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6 sampai 5,4 persen, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7 sampai 5,5 persen," kata Perry.

Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2024 sebesar 5,02 persen.

Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Paling Tinggi di Level 5,4 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, perlu diperkuat sehingga bisa memitigasi dampak ketidakpastian global akibat perang tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

"Berbagai respons kebijakan perlu makin diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui penguatan permintaan domestik serta optimalisasi peluang peningkatan ekspor," ujar Perry.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2025 Diperkirakan Naik Tipis

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan