LPS Proyeksikan Tabungan Warga Tajir di Atas Rp 5 Miliar Bakal Tumbuh hingga 6 Persen
LPS memproyeksikan, pertumbuhan tabungan warga Indonesia sampai Rp 5 miliar akan mengalami penguatan di semester I 2025.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan, pertumbuhan tabungan warga Indonesia sampai Rp 5 miliar akan mengalami penguatan di semester I 2025.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pertumbuhan tabungan masyarakat di angka Rp 5 miliar akan kembali ke level normal yakni 6 persen dengan catatan pertumbuhan ekonominya turut stabil.
"Prediksi kita sepanjang tahun sih kita pikir ini akan balik ke level normanya di sekitar 6 persen. Jadi walaupun dari bulan ke bulan naik turun sedikit, tapi gerakannya ke arah sana," kata Purbaya dalam acara Festival LPS Abu-abu di TMII, Sabtu (31/5/2025).
Baca juga: Bos LPS Beri Calon Wakilnya Seabrek Pekerjaan Rumah, Apa Saja?
Purbaya mengaku, pertumbuhan tabungan Rp 5 miliar mengalami pelambatan sedikit pada kisaran di bawah 5 persen. Justru pertumbuhan tinggi terjadi pada tabungan masyarakat di angka di bawah Rp 5 miliar mencapai 8 persen.
"Saya lupa angka persisnya, tapi Rp 5 miliar itu kelihatannya sedikit di bawah 5 persen. Tapi kalau yang di bawah Rp 5 miliar itu di Maret sempat 8 persen malah, 7-8 persen di bulan Maret, April menurun sedikit DPK-nya ya," jelas dia.
Untuk diketahui, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan simpanan warga Indonesia di atas Rp 5 miliar mengalami perlambatan.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap bahwa pertumbuhan simpanan di atas Rp 5 miliar pada April 2025 tumbuh 4,73 persen. Jika dibanding pada Maret 2025, pertumbuhannya sedikit menguat dari 4,44 persen.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2025 di Bawah 5 Persen, Bos LPS: Jangan Terlalu Pesimis
Namun, jika dibanding Februari 2025, pertumbuhannya berada di bawah itu karena pada bulan tersebut tumbuh hingga 7,49 persen.
Sementara itu, pertumbuhan simpanan di bawah Rp 500 juta pada Februari 2025 sebesar 4,65 persen, Maret 6,03 persen, dan 4,09 persen.
Menurut Purbaya, naik turunnya pertumbuhan ini merupakan sesuatu yang wajar karena masyarakat banyak yang menghabiskan uangnya saat libur panjang.
"Trennya di semua level itu naik turun karena mereka menghabiskan saat Lebaran untuk jalan-jalan. Duitnya abis, jadi turun ini (pertumbuhannya) dan wajar karena liburan panjang menghabiskan uang," kata Purbaya dalam konferensi pers di kantor LPS, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Ia menilai perlambatan pertumbuhan ini bukan berarti perekonomian Indonesia memburuk, hanya masalah musiman saja.
Dia bilang, pada awal tahun pertumbuhannya cukup kuat, baru pada April melambat karena memasuki masa-masa libur panjang, di mana masyarakat banyak menghabiskan uang mereka.
"Saya pikir sih ke depannya akan naik lagi karena kan ketika healing uangnya dibelanjakan, nanti yang jual barang tuh setelah berapa lama uangnya masuk lagi ke perbankan. Jadi belanja konsumennya meningkat saya pikir," ujar Purbaya.
Panitia Seleksi Loloskan 26 Nama Calon Dewan Komisioner LPS, Ada Petahana |
![]() |
---|
LPS: Pelaku UMKM Harus Punya Cadangan Dana Sehat untuk Antisipasi Risiko Keuangan |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Lembaga Penjamin Simpanan untuk Lulusan S1, Buka 18 Posisi, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
Respons Purbaya soal Usulan Dua Nama Calon Wakil Ketua LPS dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Regulasi Penjaminan Polis Belum Juga Rampung, Bos LPS Ungkap Kendalanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.