Jumat, 5 September 2025

Diteken di Istana, Perusahaan Prancis dan PLN Jajaki Pengembangan Hidrogen Hijau di NTT

HDF Energy bersama PLN dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki proyek pengembangan energi hidrogen di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Editor: Choirul Arifin
dok.
PENGEMBANGAN ENERGI HIDROGEN - Perusahaaan Prancis Hydrogène de France SA (HDF Energy) bersama PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki pengembangan energi hidrogen di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ketiga perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman strategis (MoU) di Istana Kepresidenan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. 

Proyek-proyek ini didukung oleh lembaga pengembangan global, termasuk U.S. International Development Finance Corporation (DFC).

Lebih dari sepertiga dari portofolio proyek HDF di Indonesia berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal ini membuat dukungan pemerintah daerah lewat penandatanganan kesepakatan bersama ini sangat strategis untuk mendorong pengembangan proyek-proyek pembangkit listrik yang memanfaatkan hidrogen serta upaya untuk memanfaatkan hidrogen hijau untuk aplikasi maritim di provinsi NTT. 

Perjanjian ini juga memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan proyek-proyek hidrogen hijau di masa depan.Langkah Besar untuk Transisi Energi Indonesia Perjanjian strategis ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan proyek-proyek pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia.

Perjanjian ini berkontribusi dalam mempercepat transisi energi nasional,membangun ekosistem hidrogen hijau yang kokoh, dan mengurangi ketergantungan pada diesel serta subsidi bahan bakar.

“Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis," kata Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan. Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitment 500 juta euro (untuk mendukung transisi energi).

"Saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati," ungkapnya.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menilai penandatanganan kesepakatan bersama ini menjadi titik tolak perjalanan provinsi kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur, saya bangga dapat bermitra dengan HDF Energy, PT PLN, dan PT SMI untuk membantu mendorong pengembangan proyek hidrogen hijau di wilayah ini," ujarnya.

Menurut dia, kerja sama ini tidak hanya mempercepat komitmen kami dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang baru untuk keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat NTT.

"Saya yakin bahwa melalui kemitraan ini, kami akan membangun landasan yang kokoh untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang akan memberikan manfaat bagi sektor energi dan industri maritim di NTT," kata Emanuel Melkiades.

Presiden Direktur PT SMI Reynaldi Hermansjah menyatakan, melalui perjanjian ini PT SMI semakin menunjukkan perannya dalam mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak terkait isu perubahan iklim.

"Peran aktif kami dalam transisi energi telah diapresiasi oleh Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Hal ini tentu saja semakin memotivasi kami untuk meningkatkan semangat kolaborasi dalam membantu mengatasi dampak perubahan iklim,: ungkap Reynaldi.

Dia mengatakan SMI tertarik menjajaki dukungan untuk proyek ini karena beberapa alasan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan