Tak Sekadar Proteksi Finansial: Asuransi, Kunci Ketenangan Pikiran untuk Merayakan Kehidupan
Memiliki perlindungan jiwa dan kesehatan adalah sebagai bentuk pengamanan diri sekaligus menjaga masa depannya demi merayakan kehidupan.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Endra Kurniawan
"Artinya apa? Asuransi, khususnya asuransi kesehatan dan jiwa, sangat dibutuhkan karena berfungsi sebagai pelindung dari risiko finansial. Dengan memiliki asuransi, seseorang dapat mengurangi dampak finansial dari kejadian tak terduga dan menjaga stabilitas keuangan keluarga," jelas Ida.
Memiliki perlindungan jiwa dan kesehatan, lanjut ida, juga sebagai wujud cinta kepada keluarga. Idealnya, asuransi dapat menjangkau seluruh anggota keluarga, tidak hanya sosok tulang punggung.
"Hanya saja, andai ada keterbatasan keuangan sehingga belum bisa meng-cover semua anggota keluarga, maka yang paling utama untuk memiliki asuransi adalah tulang punggung keluarga," kata dia.
Ida menjelaskan, asuransi merupakan upaya transfer risiko kepada pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan asuransi. Nantinya jika ada risiko yang berdampak pada masalah finansial, maka dapat di-handle oleh perusahaan asuransi.
"Sehingga nanti anggota keluarga yang lain tetap bisa aman saat tulang punggung mengalami sesuatu. Misal dia meninggal, ada dana dari uang pertanggungan yang dibayarkan perusahaan asuransi bagi anggota keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan kehidupan," jelas Ida.
Begitu juga pada asuransi kesehatan. Andai sosok tulang punggung tersebut sakit hingga tidak bisa bekerja, maka ia tak perlu menggunakan tabungan atau dana darurat. Sebab perawatan kesehatan telah ditanggung oleh pihak asuransi.
Lalu, pada umur berapa sebaiknya seseorang memiliki perlindungan jiwa dan kesehatan?
Menurut dosen UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto itu, ketika sudah bekerja atau saat usia produktif, sebaiknya seseorang mulai memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Usia dan kondisi kesehatan yang prima saat muda akan membuat premi asuransi lebih terjangkau.
"Sebenarnya mau ikut asuransi di usia 40 atau 50 tahun juga bisa. Hanya saja, perusahaan asuransi biasanya akan lebih selektif dalam memilih nasabah dan jenis pertanggungan," jelas Ida.
Dalam memilih produk asuransi jiwa dan kesehatan, lanjut Ida, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, kenali profesi. Semakin besar risiko dari pekerjaan, maka semakin dianjurkan untuk mempunyai asuransi. Misal para pekerja tambang, pelaut, hingga pemadam kebakaran.
Kemudian, perhatikan pula riwayat kesehatan keluarga. Apabila ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menurun atau genetik seperti diabetes, maka memiliki asuransi kesehatan perlu masuk dalam prioritas.
"Memang bisa dengan menjaga lifestyle, tapi akan lebih baik jika diproteksi dengan kepemilikan asuransi kesehatan," kata dia.
Terkait lebih penting mana antara asuransi jiwa dan kesehatan, Ida menjawab, sama pentingnya. Bahkan kedua asuransi ini dapat saling melengkapi dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Produk Perlindungan Jiwa dan Kesehatan

Ida menyadari banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya asuransi sebagai instrumen perlindungan finansial. Hal ini membuat tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi masih tergolong rendah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.