Produsen Mainan Kendal Tembus Pasar Ekspor ke AS Rp 11 Miliar

TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Industri mainan anak nasional mencatatkan surplus ekspor dalam lima tahun terakhir.  Ekspor mainan di 2024 mencapai 610 miliar dolar AS naik 13,8 persen jika dibandingkan pada tahun 2023.

Negara tujuan utama ekspor mainan asal Indonesia ialah Amerika Serikat dengan porsi 48 persen dari total ekspor, diikuti Inggris, Singapura, China dan Jerman.

Produk mainan berkontribusi sebesar 2 persen atau senilai 289 juta dolar AS dari total impor produk mainan Amerika Serikat dari dunia.

Jenis produk mainan anak yang digemari pasar AS antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model dan mainan blok set. 

"Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk penetrasi ke pasar domestik Amerika Serikat," ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Jumat (20/6/2025).

PT Royal Regent Indonesia (RRI) yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, menjadi satu di antara sekian banyak industri mainan yang mampu menembus pasar ekspor AS.

Perusahaan ini telah mulai beroperasi sejak November 2023 dan merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong.

PT RRI kembali mengekspor produk mainan sebanyak enam kontainer senilai 688.662 dolar AS atau setara dengan Rp 11 miliar. Produk yang diekspor di antaranya yaitu kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan.

Secara total, sejak perusahaan beroperasi pada November 2023 hingga saat ini, nilai ekspor yang dicatat PT RRI sebesar 28 juta dolar AS.

Baca juga: Sahroni Minta Rp 11,8 Triliun Sitaan Kejagung di Kasus Ekspor CPO Dikembalikan untuk Program Rakyat

PT RRI saat ini memiliki kapasitas produksi 850.000 pcs per bulan dengan pasar ekspor ke AS, Kanada, Jepang dan Eropa.

"Kami optimis produk mainan anak nasional dapat terus bersaing di pasar negara lain dengan pemenuhan standar yang aman bagi anak-anak," ucap Menperin.

Sejak beroperasi, PT RRI telah mampu memasok produk mainan untuk Target, Disney dan Walmart. Pada musim puncak, perusahaan mempekerjakan karyawan hingga 1.700 orang.

Baca juga: Ke mana Uang Triliunan yang Disita dalam Kasus Ekspor CPO Wilmar Group? Ini Penjelasan Kejagung

Selain ke AS mereka juga mengekspor produk mainan ke Kanada, Eropa, Australia, Jepang, dan negara lainnya. Produk-produknya pun telah memenuhi standar vendor global dan mengantongi sertifikasi internasional.

"Kami berharap industri mainan anak nasional semakin berdaya saing, memperluas ekspansi ke berbagai kawasan, serta dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ungkap Menperin.