Senin, 25 Agustus 2025

Menteri KP Ungkap Danantara Bakal Investasi Rp 26 T untuk Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa Barat 

Sakti Wahyu Trenggono mengungkap Danantara akan berinvestasi pada proyek revitalisasi tambak di wilayah Pantai Utara Jawa

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
REVITALISASI TAMBAK PANTURA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (25/6/2025). Revitalisasi tambak di Pantura Jawa Barat akan menggunakan modal dari Danantara. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap Danantara akan berinvestasi pada proyek revitalisasi tambak di wilayah Pantai Utara Jawa atau Pantura.

Revitalisasi lahan seluas 20.000 hektar tersebut akan memakan dana sekitar Rp 26 triliun, yang keseluruhan modalnya berasal dari Danantara.

Baca juga: KKP Tegaskan Pulau Anambas Tidak Dijual, Namun Terbuka untuk Investasi 

"Investasi dari Danantara. APBN-nya sedikit, diantaranya adalah untuk pemetaan, untuk pemisahan tapal batas," ungkap Trenggono dalam Penandatanganan Nota Kesepakatan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Rencana revitalisasi tambak Pantura 20.000 hektar tersebut akan mencakup empat kabupaten di Jawa Barat, mulai dari Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu.

Di wilayah Bekasi akan ada lahan tambak seluas 8.188,49 hektar, Karawang 6.979,51 hektar, Subang 2.369,76 hektar dan Indramayu 2.875,48 hektar.

Rencananya, revitalisasi tambak di Pantura akan dilakukan selama dua tahun, dengan total lahan tambak seluas 78.550 hektar.

"Bertahap per klaster, luasannya 20.000 hektar. Perkiraan investasi menurut kita kira-kira sekitar Rp 26 triliun dari Danantara," jelas Trenggono.

Pembangunan revitalisasi tambak di empat kabupaten di Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan tambak yang sebelumnya tidak produktif menjadi area budi daya perikanan bernilai tinggi dan berkelanjutan.

Baca juga: KKP Targetkan 100 Kampung Nelayan Merah Putih Rampung Empat Bulan

KKP menargetkan melalui revitalisasi tambak ini mampu meningkatkan produktivitas menjadi 144 ton/Ha/tahun dari sebelumnya 0,6 ton/Ha/tahun.

Volume produksi diperkirakan mencapai 1,18 juta ton dengan nilai produksi Rp 30,65 triliun dan menciptakan peluang pekerjaan bagi 119.100 masyarakat hulu dan hilir.

"Bayangkan Pantura itu sudah lebih dari 30 tahun kondisinya rusak, kemudian kita revitalisasi untuk menjadi sebuah kegiatan industri budi daya yang sangat bernilai," ucap Menteri KP.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan, dengan revitalisasi ini akan mendukung langkah Jawa Barat untuk menjadi wilayah yang lebih istimewa.

"Saya mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan MoU ini adalah jalan menuju Jawa Barat istimewa dan Indonesia Maju," terang Dedi.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan