Rekrutmen Karyawan Berbasis Pendekatan Resume Dinilai Sudah Tak Relevan
Perusahaan di Indonesia disebut menghadapi sejumlah tantangan utama dalam rekrutmen tenaga kerja.
Penulis:
Erik S
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan di Indonesia disebut menghadapi sejumlah tantangan utama dalam rekrutmen tenaga kerja seperti ketidaksesuaian antara ketersediaan pencari kerja dengan kebutuhan industri.
Tantangan lainnya adalah fenomena meningkatnya karyawan yang mengundurkan diri (resign) dari tempatnya bekerja serta naiknya permintaan akan keterampilan masa depan.
Bahasan tersebut mengemuka dalam diskusi Midday Meet & Munch Vol. 2 bertema 'Competing for Talent in a Rapidly Changing Workforce', yang digelar Optimus Consulting di Jakarta pada Selasa (15/7/2025).
Diskusi tersebut dipimpin Dien Natalia sebagai Chief Executive Officer dan Toman Alberto sebagai Director, Optimus Consulting.
Group HR Director dari Asiacross Investindo, Evilin Kumala menyoroti tantangan dalam membangun talenta dari nol di industri sepatu yang sangat spesifik dan belum memiliki institusi pendidikan formal.
"Strategi yang digunakan antara lain melalui program talent referral berbasis nilai dan kecocokan budaya," kata dia.
Head of Talent Acquisition dari Permata Bank, Maria Patricia Gautama (Patty) mengungkapkan sektor perbankan menghadapi tantangan kompetisi di area sales.
Dunia perbankan juga menghadapi kombinasi antara rekrutmen eksternal dan pengembangan internal mampu menjawab tantangan.
Talent Assessment Consultant dari AON Singapore, Hitta Duarsa mengatakan rekrutmen tenaga kerja juga terbentur dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.
"Meski Indonesia memiliki lebih dari 150 juta angkatan kerja, banyak perusahaan tetap kesulitan menemukan kandidat yang tepat, karena adanya ketimpangan antara keterampilan yang tersedia dan yang dibutuhkan," ujar dia.
Ketiga panelis sepakat bahwa pendekatan rekrutmen berbasis resume atau kredensial sudah tidak lagi relevan sepenuhnya. Mereka menekankan pentingnya asesmen berbasis kapabilitas, structured interview, dan simulasi perilaku untuk menggali potensi kandidat secara lebih menyeluruh.
Baca juga: Jumlah Pencari Kerja Naik 34 Persen, Freelance Jadi Pekerjaan Paling Dicari
Makna 'qualified' dari yang semula berfokus pada latar belakang pendidikan dan pengalaman, menjadi pada potensi, nilai, dan kesediaan untuk tumbuh bersama organisasi.
Perekrutan bukan lagi soal siapa yang terlihat siap hari ini, melainkan siapa yang memiliki kapasitas untuk tumbuh dan berkontribusi secara berkelanjutan dalam ekosistem organisasi.
Diketahui, Optimus Consulting menawarkan layanan di bidang recruitment, assessment, learning, dan talent management yang sudah bergerak selama hampir tujuh tahun.
Optimus Consulting telah menjadi mitra strategis bagi berbagai perusahaan di Indonesia, dan secara konsisten berkolaborasi dengan AON—mitra globalnya—dalam menghadirkan solusi pengelolaan SDM yang adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan.
Aturan Baru! Menaker Larang Diskriminasi dalam Lowongan Kerja |
![]() |
---|
Menaker Larang Syarat Pembatasan Usia hingga Good Looking di Proses Rekrutmen Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Bank Indonesia Buka Rekrutmen Karyawan Baru untuk Sejumlah Posisi, Cek Link Pendaftarannya Disini |
![]() |
---|
Menaker Siapkan Program Magang Nasional untuk 50 Ribu Pencari Kerja |
![]() |
---|
Persaingan Dunia Kerja Kian Ketat, Lulusan Perguruan Tinggi Dituntut Skill, Kompetensi hingga Etika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.