Asumsi Makro RAPBN 2026 Disepakati, Tingkat Kemiskinan Ekstrem Maksimal 0,5 Persen
Banggar DPR dan pemerintah, menyepakati kisaran angka asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2026
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah, menyepakati kisaran angka asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Namun ada perubahan menarik dalam laporan panja yang disampaikan Anggota Banggar DPR Marwan Cik Asan dalam Rapat Kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Pemerintah Diminta Percepat Belanja APBN untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
Pada bagian target sasaran pembangunan tahun 2026, angka tingkat kemiskinan ekstrem yang disetujui naik dari usulan pemerintah melalui Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2026.
Usulan target kemiskinan ekstrem dalam KEM PPKF 2026 adalah 0 persen. Namun, kesepakatan panja menyetujui sebesar 0 sampai 0,5 persen.
"Tingkat kemiskinan ekstrem 0 sampai 0,5 persen, kata Marwan Cik Asan.
Sedangkan tingkat kemiskinan tetap pada kisaran 6,5 sampai 7,5 persen. Indeks Rasio Gini sebesar 0,377 sampai 0,380. Lalu Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,44 sampai 4,96 persen. Serta Indeks Modal Manusia sebesar 0,57.
Baca juga: Menteri UMKM Klarifikasi soal Kunjungan Istri ke Eropa, Tak Pakai APBN dan Fasilitas KBRI
Sementara pada bagian Indikator pembangunan, indeks kesejahteraan petani disepakati sebesar 0,7731 dan proporsi penciptaan lapangan kerja formal sebesar 37,95 persen.
Berikut target kisaran pembangunan yang disepakati panja:
- Sasaran Pembangunan
1. Tingkat kemiskinan : 6,5 sampai 7,5 persen
2. Tingkat kemiskinan ekstrem : sampai 0,5 persen
3. Rasio gini : 0,377 sampai 0,380
4. Tingkat pengangguran terbuka ,44 sampai 4,96 persen
5. Indeks modal manusia sebesar 0,57
- Indikator pembangunan
1. Indeks kesejahteraan petani: sebesar 0,7731
2. Proporsi penciptaan lapangan kerja formal : sebesar 37,95 persen
Asumsi makro ekonomi 2026
1. Pertumbuhan ekonomi : 5,2 sampai 5,8 persen
2. Laju inflasi : 1,5 sampai 3,5 persen
3. Nilai tukar rupiah : Rp 16.500 sampai Rp 16.900 per dolar Amerika Serikat (AS)
4. Tingkat suku bunga SBN 10 tahun : 6,6 sampai 7,2 persen
5. Harga minyak mentah Indonesia : 60 sampai 80 ribu per barel
6. Lifting minyak bumi : 605 sampai 620 ribu barel per hari
7. lifting gas bumi : 953 sampai 1.017 ribu barel setara minyak per hari
Banggar DPR Minta Pemerintah Negosiasi Ulang Tarif Trump 19 Persen |
![]() |
---|
Banggar DPR Minta Pemerintah RI Adukan Kenaikan Tarif Impor Sepihak AS ke WTO |
![]() |
---|
Ketua Badan Anggaran DPR: Alokasi Subsidi LPG 2025 Mencukupi, Masyarakat Tak Perlu Panik |
![]() |
---|
Mensos: Pemerintah Masih Hitung Besaran Bantuan Khusus untuk Kelompok Miskin Ekstrem |
![]() |
---|
Banggar DPR Mitigasi 9 Risiko Dampak Kenaikan PPN 12 Persen, Sektor Apa Saja? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.