Penerapan Ekonomi Hijau di RI Perlu Didorong dengan Inovasi dan Kolaborasi Lintas Sektor

"Termasuk pemberdayaan kelompok rentan dan penciptaan green jobs,” tambah Unggul.

Lebih dari 300 peserta dari berbagai sektor hadir dalam ICSO 2025 yang terbagi menjadi dua agenda utama: Sustainable Leaders Forum dan Sustainability Business Exhibition.

Forum ini menampilkan deretan pembicara ternama, seperti Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono. Ia merupakan putra dari A.M. Hendropriyono, mantan Kepala BIN.

Kemudian ada Deputi BKPM Dedi Latip yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan dikenal aktif mendorong reformasi iklim investasi di Indonesia.

"Salah satu momen penting dalam ajang ini adalah peluncuran ESGTrack.AI, platform digital berbasis Artificial Intelligence yang dikembangkan oleh Olahkarsa," tuturnya.

Platform ini dirancang untuk membantu perusahaan merencanakan, memantau, dan melaporkan kinerja ESG secara lebih efisien dan terstandarisasi, dengan tiga fitur utama: Performance, Analytics, dan Report.

Melalui ICSO 2025, Olahkarsa menegaskan peran aktifnya sebagai akselerator keberlanjutan di Indonesia, dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor, penguatan kapasitas institusi, serta pemanfaatan teknologi mutakhir untuk perubahan yang berdampak.

Dengan mengangkat tema “Advancing Indonesia’s Green Economy with Sustainability Innovation”, ICSO 2025 menjadi katalis transformasi ekonomi hijau berbasis teknologi dan kolaborasi.