Jumat, 19 September 2025

KKP: Sampah Jadi Gangguan Paling Besar Berkurangnya Populasi Ikan di Laut Jawa

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan persoalan sampah di Laut Jawa, menjadi masalah bagi reproduksi ikan.

Editor: Sanusi
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Koswara saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan persoalan sampah di Laut Jawa, menjadi masalah bagi reproduksi ikan.

Direktur Jenderal Pengelolaan KKP Koswara mengatakan, saat ini populasi ikan di Laut Jawa tinggal sedikit. 

Penyebabnya, Laut Jawa sudah tidak sehat untuk reproduksi ikan akibat kerusakan terumbu karang dan banyaknya sampah.

Baca juga: KKP Targetkan Kawasan Sentra Industri Garam di Rote Ndao NTT Hasilkan Produksi 2 Juta Ton

"Gangguan paling besar saat ini adalah sampah, kalau dilihat dari produktivitas ikannya, dari beberapa pembahasan kita ini ikan tangkap di kita ini sudah cukup sulit," ujar Koswara di Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).

Koswara berujar, saat ini terutama di daerah tengah di Laut Jawa ada indikasi ikan di Laut Jawa yang tinggal Sedikit.

"Karena sudah tidak sehat lagi untuk pemijahan untuk bertambahnya populasi ikan," terang Koswara.

Karena itu, kata Koswara, pemerintah menyiapkan Program Laut Sehat Bebas Sampah (Sebasah). Yang diharapkan dapat memulihkan populasi ikan tangkap di laut.

Baca juga: Perkuat Sektor Perikanan, Bupati Bogor Audiensi dengan Menteri Kelautan

Menurutnya, ini menjadi salah satu upaya untuk membuat laut kembali sehat dengan mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut dan pengembangan mangrove yang ditujukan sebagai upaya rehabilitasi pantai-pantai atau pesisir yang rusak.

"Itu tujuan kita. Dengan cara ini mudah-mudahan nanti bisa bertambah lagi populasi ikannya yang ada di laut kita," imbuh Koswara.

Koswara berujar, berdasarkan data monitoring kapal perikanan, kapal nelayan berkumpul di wilayah timur, barat, serta selatan Indonesia.

Titik penangkapan ikan bergeser ke Maluku, Papua, serta Anambas. Sedangkan di Laut Jawa, tampak hanya sedikit kapal nelayan yang berlayar.

"Ini adalah indikasi ikan di Laut Jawa tinggal sedikit," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan