KKP: Sampah Jadi Gangguan Paling Besar Berkurangnya Populasi Ikan di Laut Jawa
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan persoalan sampah di Laut Jawa, menjadi masalah bagi reproduksi ikan.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan persoalan sampah di Laut Jawa, menjadi masalah bagi reproduksi ikan.
Direktur Jenderal Pengelolaan KKP Koswara mengatakan, saat ini populasi ikan di Laut Jawa tinggal sedikit.
Penyebabnya, Laut Jawa sudah tidak sehat untuk reproduksi ikan akibat kerusakan terumbu karang dan banyaknya sampah.
Baca juga: KKP Targetkan Kawasan Sentra Industri Garam di Rote Ndao NTT Hasilkan Produksi 2 Juta Ton
"Gangguan paling besar saat ini adalah sampah, kalau dilihat dari produktivitas ikannya, dari beberapa pembahasan kita ini ikan tangkap di kita ini sudah cukup sulit," ujar Koswara di Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).
Koswara berujar, saat ini terutama di daerah tengah di Laut Jawa ada indikasi ikan di Laut Jawa yang tinggal Sedikit.
"Karena sudah tidak sehat lagi untuk pemijahan untuk bertambahnya populasi ikan," terang Koswara.
Karena itu, kata Koswara, pemerintah menyiapkan Program Laut Sehat Bebas Sampah (Sebasah). Yang diharapkan dapat memulihkan populasi ikan tangkap di laut.
Baca juga: Perkuat Sektor Perikanan, Bupati Bogor Audiensi dengan Menteri Kelautan
Menurutnya, ini menjadi salah satu upaya untuk membuat laut kembali sehat dengan mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut dan pengembangan mangrove yang ditujukan sebagai upaya rehabilitasi pantai-pantai atau pesisir yang rusak.
"Itu tujuan kita. Dengan cara ini mudah-mudahan nanti bisa bertambah lagi populasi ikannya yang ada di laut kita," imbuh Koswara.
Koswara berujar, berdasarkan data monitoring kapal perikanan, kapal nelayan berkumpul di wilayah timur, barat, serta selatan Indonesia.
Titik penangkapan ikan bergeser ke Maluku, Papua, serta Anambas. Sedangkan di Laut Jawa, tampak hanya sedikit kapal nelayan yang berlayar.
"Ini adalah indikasi ikan di Laut Jawa tinggal sedikit," ujarnya.
KKP Sebut Nelayan yang Videokan Tanggul Beton di Cilincing Bukan Warga Setempat |
![]() |
---|
'Less, Better, No Plastic', Strategi Bertahap Hadapi Darurat Sampah Kemasan |
![]() |
---|
KKP Bangun 65 Kampung Nelayan Merah Putih, Berikut Daftar Lokasinya |
![]() |
---|
Kontroversi Tanggul Beton di Perairan Cilincing, KKP: Izin Diberikan ke KCN dan Legal |
![]() |
---|
Kapal Patroli Dibakar Massa di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, Ini Kronologi Versi KKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.