Minggu, 21 September 2025

Pengamat Sebut Program LUTD Bukti Nyata Karyawan PLN Ikut Dorong Kemandirian Energi

Program Light Up The Dream (LUTD) yang digagas karyawan PLN merupakan wujud kolektivitas dalam mewujudkan kemandirian energi. 

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
SURYA/SURYA/PURWANTO
PERAWATAN JARINGAN - Petugas PLN melakukan pemeliharaan jaringan listrik dan meningkatkan keandalan suplai tenaga listrik di wilayah kerja PLN ULP Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, menyatakan, program Light Up The Dream (LUTD) yang digagas secara sukarela oleh karyawan PLN menjadi wujud kolektivitas dalam mewujudkan kemandirian energi

“Tidak hanya perseroan sebagai organisasi BUMN PLN yang berkewajiban melakukan pembangunan ketenagalistrikan. Bahkan, para pekerja atau karyawan PLN sekalipun terlibat aktif melalui partisipasi mereka atas suatu program terencana,” ujarnya seperti dikutip pada Jumat (8/1/2025).

LUTD merupakan gerakan sukarela dari donasi karyawan PLN sejak 2020 telah menghadirkan sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera di berbagai pelosok Tanah Air.

Menurut Defiyan, LUTD juga menjadi wujud nyata pelaksanaan UUD 1945, yang menekankan asas kekeluargaan dan semangat gotong royong dalam pengelolaan sumber daya nasional. 

“Partisipasi pekerja atau karyawan PLN yang berdonasi bagi kelancaran pembangunan kelistrikan nasional sampai ke desa dan daerah terpencil ini merupakan bentuk dari usaha bersama berdasar azas kekeluargaan,” kata staf ahli YLKI ini.

Hal tersebut, menurutnya, telah membawa perubahan konkret. Ribuan keluarga di daerah yang sebelumnya hidup dalam kegelapan kini menikmati listrik mandiri di rumah mereka.

Defiyan menyebut keberhasilan program LUTD sebagai bukti bahwa transformasi sosial dapat tumbuh dari inisiatif internal pekerja, tanpa menunggu perintah birokratis.

Menurutnya, para karyawan BUMN ini telah menjelma menjadi pelopor keadilan energi yang bergerak atas dasar nilai-nilai kemanusiaan. 

“Belum ada program partisipatif ini yang berasal dari pekerja atau karyawan BUMN atau perusahaan swasta lainnya. Kontribusi yang berasal bukan dari belas kasihan, tapi sebuah program yang berguna dan bermanfaat jangka panjang,” ujar Defiyan.

Bagi Defiyan, keberhasilan LUTD adalah model pembangunan partisipatif yang patut menjadi rujukan ke depan.

Baca juga: Defiyan Cori: Program Listrik Desa Bukti Negara Hadir di Pelosok Negeri

Ia menekankan pentingnya keberlanjutan gerakan ini, agar tidak sekadar menjadi inisiatif musiman, melainkan menjadi bagian permanen dari kultur sosial BUMN yang berpihak pada rakyat kecil. 

“Semoga program ini akan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan, terutama di wilayah 3T.

Sebab, PLN adalah bagian dari misi besar BUMN dalam mewujudkan keadilan energi dan kesejahteran sosial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk kemakmuran bersama,” tuturnya.

Baca juga: PGN Siap Tambah 100 Ribu Sambungan Jargas Rumah Tangga, Fokus Perkuat Infrastruktur Energi

Defiyan menegaskan, LUTD adalah wujud nyata hadirnya negara karena merupakan gerakan dari rakyat untuk rakyat.

Ketika listrik menjangkau desa melalui tangan para pekerja, kata dia, di situlah keadilan sosial mulai dinyalakan.

Hingga pertengahan 2025, program LUTD telah menjangkau lebih dari 34.000 kepala keluarga di seluruh Indonesia.

Dalam enam bulan terakhir, tercatat ada 417 penerima manfaat tambahan yang mendapatkan sambungan listrik secara gratis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan