Danantara Kembangkan PLTP, Potensi Kapasitas Capai 1.130 MW dengan Investasi Rp 88 Triliun
Pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam memperkuat ketahanan energi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) sedang mengembangkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik di Indonesia.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energinya. Panas bumi ini diperoleh dari dalam bumi dan digunakan untuk menghasilkan uap yang akan menggerakkan turbin dan generator untuk menghasilkan listrik.
Tahap awal pengembangan ini dilakukan dengan memfasilitasi kerja sama antara PLN melalui PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Baca juga: Gubernur NTT Dukung Upaya Pengembangan Energi Panas Bumi di Poco Leok, Ini Pertimbangannya
MoU menetapkan kerangka awal kerja sama dan akan dirumuskan lebih lanjut melalui dokumen kerja sama resmi para pihak terkait.
Kerja sama ini telah dituangkan dalam Head of Agreements yang difasilitasi oleh Danantara Indonesia.
Adapun kesepakatan antara pihak-pihak terkait telah disetujui lewat Consortium Agreement khususnya untuk Ulubelu Bottoming Unit di Lampung dan Lahendong Bottoming Unit di Sulawesi Utara.
CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam memperkuat ketahanan energi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.
"Kami berkomitmen memastikan bahwa setiap inisiatif pengelolaan aset strategis dilaksanakan dengan tata kelola yang akuntabel, profesional, dan selaras dengan standar internasional," katanya dikutip dari siaran pers pada Rabu (6/8/2025).
Kerja sama ini bertujuan mengkaji potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Pengembangan bisa dilakukan untuk inisiasi proyek baru maupun percepatan penyelesaian proyek eksisting.
Ruang lingkup kemitraan mencakup perumusan skema kerja sama yang optimal dan pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik masing-masing pihak.
Lalu, kemitraan juga mencakup penyelarasan dan percepatan implementasi proyek dan pelaksanaan studi kelayakan teknis dan komersial.
Dalam kerja sama ini juga akan dibentuk Tim Kerja Bersama dan Joint Committee sebagai forum koordinasi pelaksanaan.
Estimasi Nilai Investasi
Dalam kemitraan ini, sebanyak 19 proyek eksisting dengan kapasitas sekitar 530 MW akan diakselerasi melalui sinergi operasional dan koordinasi lintas entitas.
Selain itu, para pihak sepakat untuk mengkaji potensi pengembangan tambahan, baik di wilayah kerja yang telah berproduksi maupun area prospektif baru.
Secara keseluruhan, potensi kapasitas dapat mencapai 1.130 MW dengan estimasi nilai investasi hingga USD 5,4 miliar atau sekitar Rp 88 triliun (kurs Rp 16.389 per dolar AS).
Mendagri Terima Kunjungan CIO Danantara, Bahas Penguatan Bidang Pendidikan dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Menteri Haji Pastikan Prabowo Setujui Pembangunan Kampung Haji Didanai Danantara |
![]() |
---|
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Berkelanjutan untuk Industri Otomotif |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.