Kamis, 7 Agustus 2025

Ekonom Nilai BUMN Ini Mampu Bersaing di Tingkat Global, Terapkan Transparansi dan Akuntabilitas

INDEF menilai Badan Usaha Milik Negara Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di tingkat global

Editor: Sanusi
Kompas.id
BERSAING SECARA GLOBAL - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di tingkat global. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di tingkat global.

Taufik Ahmad, yang merupakan lulusan S2 Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan pernah menjadi Panelis debat cawapres 2023 ini menyebut Pertamina sebagai contohnya.

Perusahaan pelat merah tersebut kembali berhasil menembus Fortune Global 500 pada 2025 dan dinilai telah menerapkan tata kelola (Good Corporate Governance/GCG) secara baik.

Baca juga: KPK: Kepatuhan LHKPN DPR-DPRD Terendah, Kalah dari BUMN dan Eksekutif

Tauhid menilai, penerapan tata kelola yang baik di Pertamina, termasuk prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, memang berdampak sangat positif terhadap kinerja keuangan Pertamina.

Melalui implementasi GCG, Pertamina juga dinilai mampu menerapkan berbagai inovasi seperti digitalisasi, sehingga semakin baik dalam menjalankan transformasi bisnis berkelanjutan.  
 
”Ya, tentu saja (karena penerapan transformasi bisnis dan inovasi). Intinya GCG Pertamina sudah berjalan dengan baik,” jelas Tauhid kepada media hari ini, Rabu (6/8/2025).

”Pertamina selalu ada di posisi terbesar dan terdepan. Hal itu terlihat bahwa Pertamina juga menjadi penyumbang dividen kepada negara terbesar. Sektor energi memang paling menjanjikan, di luar perbankan. Kemudian sektor telekomunikasi,” kata dia.

”Apalagi, pada 2024 Pemerintah membayar utang-utang kepada Pertamina dalam pengadaan BBM subsidi sehingga otomatis juga terus meningkatkan performance Pertamina,” lanjutnya.

Sebelumnya, Majalah Fortune merilis Fortune Global 500. Pada pemeringkatan bergengsi tersebut, Pertamina berhasil menduduki peringkat 171.

Baca juga: Usut Korupsi Jual Beli Gas, KPK Gali Proses Holdingisasi BUMN Migas

Sedangkan untuk Fortune South East Asia 500, perusahaan portofolio Danantara Indonesia itu menduduki peringkat ketiga.  

Dalam Fortune Global 500 itu, posisi Pertamina lebih tinggi dibandingkan international oil company (IOC) lain. Perusahaan energi asal Spanyol, Repsol misalnya, berada pada posisi ke-260. Sedangkan ConocoPhillips berada pada urutan ke-245.

Sedangkan pada Fortune South East Asia 500, Pertamina yang menempati posisi ketiga, berada jauh di atas Petronas di peringkat ke-44.

Capaian tersebut, jelas Tauhid, menunjukkan bahwa Pertamina memiliki daya saing tinggi di tingkat global. Dengan demikian diharapkan, investor tidak ragu untuk berinvestasi di perusahaan pelat merah itu. ”Apalagi kebutuhan migas kita masih sangat tinggi,” pungkas Tauhid.

Fortune Global 500

Selain Pertamina, PT PLN juga kembali masuk dalam jajaran Fortune Global 500 Tahun 2025 dengan menduduki peringkat ke-469.

Apa Itu Fortune Global 500? Fortune Global 500 adalah daftar tahunan yang disusun oleh majalah Fortune, berisi 500 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan tahunan mereka.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan