Bendera One Piece
Komentar Sejumlah Wali Kota soal Pengibaran Bendera One Piece
Komentar sejumlah wali kota mengenai fenomena pengibaran bendera serial manga dan anime asal Jepang, One Piece, menjelang HUT ke-80 RI.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Bendera serial manga dan anime asal Jepang, One Piece, yang dikibarkan di sejumlah tempat dan media sosial menjelang peringatan HUT ke-80 RI akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Jolly Roger atau bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang ada dalam cerita One Piece itu dikibarkan di kendaraan, rumah, bahkan di jalan.
Pengibaran bendera itu disebut sebagai ekspresi kekecewaan warga terhadap kinerja pemerintah, dan sebagai bentuk perlawanan terhadap keadaan sosial dan politik yang ada.
Sejumlah wali kota pun telah buka suara terkait fenomena ini, di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, hingga Wali Kota Solo Respati Ardi.
Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya mengajak masyarakat menjadikan HUT RI sebagai momentum menjaga persatuan.
Meskipun tak ada peraturan tertulis tentang larangan pengibaran bendera One Piece, sambungnya, sebaiknya masyarakat memahami makna menghargai jasa pahlawan.
"Memang tidak ada larangan soal bendera Naruto atau One Piece, tapi jangan kurangi makna perjuangan para pahlawan kita."
"Mereka berjuang untuk memberikan rasa bahagia, kebersamaan, dan nilai-nilai Pancasila,” ujar Eri Cahyadi, seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, warga telah memahami dan bersedia mengikuti anjuran pemerintah.
Ia menyebut bendera merah putih menyimpan filosofi perjuangan rakyat yang seharusnya terus dijaga.
“Bendera One Piece sebenarnya tidak dilarang. Tapi, saya mohon kepada warga Surabaya. Ini adalah Hari Kemerdekaan Negara Indonesia yang diperjuangkan oleh para pahlawan dengan mengorbankan nyawanya. Janganlah ada bendera lain yang dikibarkan selain bendera merah putih dan lambang Pancasila,” tutur Eri.
Baca juga: Legislator PDIP TB Hasanuddin: Pengibaran Bendera One Piece di 17 Agustus Tidak Pantas
Agustina Wilujeng Pramestuti
Wali Kota Semarang mengajak masyarakat untuk menyikapi fenomena pengibaran bendera One Piece dengan bijak.
Agustina menegaskan, semangat bulan Agustus seharusnya diwujudkan lewat pengibaran bendera merah putih sesuai semangat nasionalisme dan aturan yang berlaku.
"Kalau Agustusan, yang dikibarkan ya bendera merah putih, toh," ujarnya ditemui TribunJateng.com saat menghadiri acara di kawasan POJ City, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/8/2025).
Meskipun mengaku belum mengetahui secara pasti alasan pelarangan bendera One Piece, Agustina merasa tren ini tak perlu dibesar-besarkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.