Sabtu, 27 September 2025

Jelaskan Program Lisdes, Menteri ESDM Bahlil Cerita Masa Kecil di Desa tanpa Listrik hingga SMP

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenang masa kecilnya yang tumbuh di desa tanpa listrik. 

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
LISTRIK DESA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025). Ia bercerita bagaimana saat kecil ia lahir tanpa listrik. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenang masa kecilnya yang tumbuh di desa tanpa listrik. 

Program Listrik Desa (Lisdes) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan akses listrik bagi desa-desa yang belum teraliri, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

Kisah pribadi itu ia sampaikan saat menjelaskan rencana Program Listrik Desa (Lisdes) untuk periode 2025–2029.

Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga menyampaikan, Kementerian ESDM menargetkan penyediaan akses listrik untuk sekitar 1,287 juta calon pelanggan di wilayah perdesaan, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Target itu terdiri dari 783 ribu calon pelanggan dari program pembangunan jaringan Lisdes dan 503 ribu calon penerima bantuan sambungan listrik (BPBL) yang saat ini sudah ada jaringan listrik.

Bahlil menjelaskan saat ini masih ada sekitar 5.700 desa atau kelurahan yang belum teraliri listrik. Ditambah lagi, ada sekitar 4.400 dusun yang juga belum memiliki akses listrik.

"Totalnya itu kurang lebih sekitar 10.068 titik yang harus kita listriki," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025).

Ia mengaku telah melaporkan hal ini kepada Presiden Prabowo Subianto dan memastikan anggaran untuk program ini telah disiapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Profil Bahlil Lahadalia, Ketum Golkar yang Diterpa Isu Munaslub, Kursi Beringin 1 Sedang Panas

Ia tidak ingin generasi mendatang Indonesia menjadi seperti dirinya, yaitu hidup tanpa listrik.

"Jangan seperti saya dulu, saya punya pengalaman masa lampau soalnya. Saya ini lahir satu desa yang enggak ada listriknya. Sampai SD enggak ada listrik," ujar pria yang sempat memimpin Kementerian Investasi periode 2021-2024.

Bahlil bercerita bahwa sejak lahir keluarganya hanya mengandalkan lampu pelita untuk sumber penerangan.

"Jadi waktu saya lahir itu, saya diangkat dari, itu pakai lampu pelita," kata Bahlil sambil mencontohkan seorang bayi sedang menangis.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku baru mendapatkan listrik ketika ia menginjak kelas 1 SMP.

Ia pun bersama Kementerian ESDM bertekad agar generasi mendatang Indonesia tidak merasakan apa yang ia alami.

"Karena itu ini (Program Lisdes) salah satu program, yang akan kami lakukan, akan dorong apapun yang terjadi. Makanya saya keliling kampung," ucap Bahlil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan