Sabtu, 16 Agustus 2025

Putri NTT, Mershinta A Rahmadani, Pimpin IHH 2025 Labuan Bajo

Mershinta A Rahmadani dipercaya sebagai Person In Charge (PIC) InJourney Hospitality House 2025 Batch IV & V di Desa Warloka Pesisir

Editor: Sanusi
HO
PELATIHAN HOSPITALITY - Peserta pelatihan InJourney Hospitality House (IHH) 2025 Batch IV & V pada tanggal 4-9 Agustus 2025 di Desa Warloka Pesisir, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelatihan yang diinisiasi PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) selaku sub-holding dari InJourney ini dihadiri oleh 61 peserta pada setiap batch-nya. (HO/IST) 

Sebagai Person In Charge (PIC) dari program InJourney Hospitality House (IHH) di Labuan Bajo selama tiga tahun berturut-turut (2023–2025), Mershinta memimpin pelatihan intensif bagi pelaku pariwisata lokal.

Ia merancang kurikulum yang mencakup komunikasi, pelayanan prima, branding, dan kewirausahaan, dengan pendekatan yang membumi dan penuh empati. Di bawah kepemimpinannya, ribuan peserta dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mendapatkan bekal keterampilan yang relevan dan berdaya saing, menjadikan mereka aktor utama dalam industri pariwisata yang berkelanjutan.

Kiprah Mershinta tidak berhenti di ruang pelatihan. Ia aktif menyuarakan isu-isu sosial dan kedaulatan lokal, termasuk hak masyarakat adat dan pentingnya pelestarian budaya dalam pembangunan pariwisata.

Dalam berbagai forum nasional dan internasional, ia tampil sebagai representasi perempuan muda Indonesia yang cerdas, vokal, dan berkomitmen. Pengalamannya sebagai finalis program kepemudaan Kemenpora dan peserta Inspirasi Indonesia–New Zealand menunjukkan bahwa ia tidak hanya berkiprah di daerah, tetapi juga membawa suara timur Indonesia ke panggung global.

Yang membuat Mershinta menonjol bukan hanya prestasinya, tetapi juga pendekatannya yang humanis. Ia dikenal dekat dengan masyarakat, mampu membangun kepercayaan, dan menjadikan pelatihan bukan sekadar transfer ilmu, melainkan proses transformasi sosial. 

Profil Singkat Labuan Bajo

Labuan Bajo, sebuah kota kecil di pesisir barat Pulau Flores, telah menjelma dari pelabuhan nelayan sederhana menjadi salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia.

Terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kota ini menjadi pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo—rumah bagi komodo, reptil purba yang hanya ditemukan di wilayah ini.

Keindahan alamnya yang dramatis, mulai dari gugusan pulau eksotis hingga pantai berpasir merah muda, menjadikan Labuan Bajo magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Daya tarik utama Labuan Bajo terletak pada kekayaan laut dan lanskap tropisnya. Pulau Padar dengan bukit-bukitnya yang bergelombang dan panorama tiga teluk berwarna berbeda menjadi ikon visual yang sering menghiasi media sosial.

Pink Beach, dengan pasir berwarna merah muda yang langka, menawarkan pengalaman snorkeling yang memukau.

Selain itu, wisatawan dapat menjelajahi gua Batu Cermin, menyelam di perairan Kanawa, atau menyaksikan ribuan kelelawar keluar dari Pulau Kalong saat senja tiba—sebuah pertunjukan alam yang menakjubkan.

Transformasi Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional membawa dampak besar terhadap infrastruktur dan ekonomi lokal.

Bandara Komodo kini melayani penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, sementara pelabuhan dan jalan-jalan utama terus diperluas. 

Pemerintah dan sektor swasta aktif membangun hotel, resort, dan fasilitas wisata lainnya, termasuk pelatihan sumber daya manusia melalui program seperti InJourney Hospitality House.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku utama.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan