Selasa, 2 September 2025
Tujuan Terkait

DBS Foundation Dukung Perempuan, Petani, dan Generasi Muda untuk Masa Depan Lebih Inklusif

Dengan tiga pilar keberlanjutan, DBS Bank berkomitmen menciptakan Indonesia menjadi negara yang lebih inklusif dan mendukung ekonomi berkelanjutan.

dok. DBS Foundation
KOMITMEN KEBERLANJUTAN - Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation secara resmi meluncurkan kolaborasi dengan Dicoding, The Asia Foundation, dan Yayasan Humanis untuk mendukung literasi digital, pemberdayaan perempuan, serta penguatan komunitas rentan di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan sosial ekonomi. Masalah kerawanan pangan, keterbatasan akses layanan kesehatan, serta tingginya angka putus sekolah masih menjadi pekerjaan rumah yang mendesak. 

Meski tren menunjukkan perbaikan, data BPS mencatat angka kemiskinan masih berada di level 8,47 persen dan tingkat pengangguran mencapai 4,76%.

Ketimpangan sosial juga masih menjadi persoalan serius. Kementerian Sosial pada 2022 menempatkan Indonesia di posisi ke-125 dunia dalam Indeks Inklusivitas, lebih rendah dibandingkan sejumlah negara ASEAN lain.

Hal ini mencerminkan kesenjangan besar dalam akses pendidikan, peluang ekonomi, maupun layanan keuangan.

Di luar faktor domestik, ketidakpastian ekonomi global serta dampak perubahan iklim turut memperbesar kerentanan masyarakat kecil, sehingga menambah kompleksitas tantangan pembangunan yang dihadapi Indonesia.

Tiga Pilar Keberlanjutan DBS

Menghadapi realitas tersebut, DBS Bank Ltd (Bank DBS) mengusung sebuah visi yang melampaui perbankan tradisional: aspirasi untuk menjadi Bank Terbaik untuk Dunia yang Lebih Baik (Best Bank for a Better World). 

Visi ini mencerminkan komitmen Bank DBS tidak hanya untuk melayani nasabah, tetapi juga berkontribusi secara bermakna bagi dunia usaha, lingkungan, dan komunitas di tempat bank ini beroperasi.

Aspirasi tersebut diwujudkan melalui tiga pilar keberlanjutan:

  1. Perbankan yang Bertanggung Jawab – memastikan produk dan layanan keuangan memberdayakan nasabah sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan.
  2. Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab – beroperasi dengan integritas, transparansi, serta berkomitmen mengurangi jejak lingkungan.
  3. Dampak Melampaui Perbankan – memanfaatkan sumber daya dan keahlian untuk mendukung inisiatif sosial dan lingkungan yang menciptakan dampak nyata.

Sebagai bentuk konkret, pada tahun 2023 Bank DBS (Group) bersama DBS Foundation berkomitmen mengalokasikan SGD 1 miliar (setara Rp12,6 triliun) dalam kurun 10 tahun ke depan. 

Dana ini ditujukan untuk mendukung komunitas rentan dan memperluas dampak sosial, termasuk pemberdayaan petani, perempuan, serta kaum muda melalui kolaborasi dengan The Asia Foundation, Dicoding, dan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis).

Komitmen DBS untuk Keberlanjutan

Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation telah memberikan pelatihan teknologi intensif selama satu semester penuh pada 3.000 mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Selain itu, digelar juga pelatihan dasar pada 57.000 talenta digital melalui program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation.

Program ini telah menghasilkan 30.864 kredensial mikro atau sertifikat kompetensi baru di bidang Front-End & Back-End atau Machine Learning level dasar hingga mahir untuk Indonesia. 

Tak hanya memberikan training, Coding Camp powered by DBS Foundation juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.

Coding Camp DBS Foundation

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, mengatakan, “Kami percaya bahwa Bank DBS Indonesia memiliki peran yang jauh melampaui misi layanan perbankan keuangan semata.”

“Sesuai dengan pilar keberlanjutan ketiga kami, yaitu Impact Beyond Banking, program Coding Camp powered by DBS Foundation hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia dengan mendorong inklusi digital serta memberdayakan generasi penerus talenta digital di Indonesia,” paparnya.

“Untuk itu, pelatihan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan digital, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi talenta masa depan (future-ready) yang mampu menjadi inovator, pemecah masalah, dan pemimpin ekonomi digital masa depan,” lanjut Lim Chu Chong.

Baca juga: Inovatif dan Tepercaya, Bank DBS Borong Prestasi Global di Ajang Euromoney 2025

Literasi Finansial untuk Perempuan

program SHE CAN
KOMITMEN BERKELANJUTAN DBS FOUNDATION - Melalui program SHE CAN, 80.000 perempuan rentan di Kalimantan Barat didampingi dalam perjalanan menuju inklusi keuangan.

Bank DBS Indonesia percaya bahwa inklusivitas adalah langkah awal untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. 

Melalui peningkatan literasi keuangan dan perluasan akses keuangan, masyarakat dan pelaku usaha kecil dapat mulai masuk ke dalam sistem ekonomi formal yang lebih aman. 

Namun lebih dari itu, melalui mitra implementasi, Bank DBS Indonesia juga membantu pengembangan wirausaha agar mereka mampu mandiri dan tumbuh berkelanjutan. 

The Asia Foundation (TAF) dan DBS Foundation meresmikan program SHE CAN "Akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan Rentan di Provinsi Kalimantan Barat". 

Program ini mendampingi 80.000 perempuan rentan di Provinsi Kalimantan Barat selama tiga tahun sejak 2024 hingga 2027 melalui rangkaian pelatihan dan pendampingan literasi keuangan yang terintegrasi.

Kajian Program SHE CAN mengungkap bahwa tingkat inklusi di kalangan perempuan rentan dan berpenghasilan rendah di Kalimantan Barat masih jauh lebih rendah daripada hasil SNLIK OJK, dengan hanya 67% perempuan memiliki rekening bank, 38% mengakses pinjaman (CU/Pegadaian/bank), dan 24% menggunakan e-wallet untuk bertransaksi digital. 

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan pada capaian inklusi keuangan pada masyarakat secara umum, khususnya pada kalangan perempuan rentan. 

Pada Januari-Maret 2025, TAF melakukan studi kualitatif di tujuh kabupaten/kota tentang situasi inklusi keuangan perempuan dan bagaimana program ini bisa dijalankan di Kalimantan Barat. 

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa:

  • Perempuan dari kelompok rentan menghadapi hambatan struktural dan kultural dalam mengakses layanan keuangan terutama karena beberapa faktor, termasuk minimnya literasi keuangan, tidak memiliki  identitas resmi, serta norma sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga termasuk keputusan keuangan dan pengelolaan aset.
  • Sebagian besar perempuan dari kelompok rentan terpaksa menjalankan usaha informal dan mengakses pinjaman informal karena kesulitan memenuhi persyaratan lembaga keuangan formal. Ini pada akhirnya membatasi peluang ekonomi mereka, dan meningkatkan ketergantungan sosial ekonomi terhadap sekitar termasuk dalam rumah tangga dan komunitas.
  • Kebiasaan menabung perempuan di Kalimantan Barat sangat tinggi walau tidak pernah ada yang mencatat keuangan rumah tangga, maupun memisahkannya dari catatan keuangan wirausaha.
  • Terdapat keinginan kuat dari perempuan yang diwawancarai untuk menjadi lebih mandiri secara finansial, terutama sebagai cara untuk keluar dari siklus ketergantungan ekonomi rumah tangga.
peserta SHE CAN

Baca juga: Bank DBS: Lebih dari Sekadar Pembiayaan – Pendamping Strategis Transisi Energi

Mengatasi Tantangan Ketahanan Pangan di Indonesia

Ketahanan pangan masih menjadi salah satu isu yang perlu dihadapi. Data BPS tahun 2024 mencatat prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat dalam skala nasional adalah 4,02%.

Ketimpangan ini semakin terasa di Indonesia Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat kerawanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 14,68%. 

Selain tantangan iklim, wilayah ini menghadapi keterbatasan infrastruktur, kurangnya akses dan pengetahuan tentang teknologi pertanian dan pangan bergizi, serta tingginya kesenjangan ekonomi. 

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat yang lebih merata dan inklusif agar tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan.

DBS Foundation bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial menggerakan Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) untuk periode 2025-2028 atau tiga tahun guna meningkatkan kapasitas petani skala kecil dalam menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan/cerdas iklim. 

Selain itu, program ini bertujuan untuk  meningkatkan status nutrisi petani dan keluarganya melalui peran kepemimpinan perempuan dalam diversifikasi pangan dan ketahanan pangan keluarga. 

Penerima manfaat adalah sekitar 8.000 petani skala kecil (50 persen perempuan) dan 20,000 anggota keluarga petani.

DBS Foundation

Dukung Social Enterprises (Wirausaha Sosial)

DBS Foundation didirikan sejak 2014 dengan komitmen awal sebesar SGD 50 juta untuk mendukung wirausaha sosial (social enterprises) atau bisnis inovatif yang tidak hanya mencari keuntungan tetapi turut memberikan dampak berkelanjutan melalui DBS Foundation Grant Programme. 

Sepanjang perjalanannya, DBS Foundation telah menyalurkan dana hibah sebesar SGD2,28 juta kepada lebih dari 19 social enterprises (wirausaha sosial) dan UMKM di Indonesia.

Tahun 2024, lima social enterprises di Indonesia, yaitu Adena Coffee, Aliet Green, Java Fresh, Komodo Water, dan Gandeng Tangan menerima dana hibah total nilai SGD950.000 atau setara dengan Rp11,5 miliar.

Alokasi dana tersebut guna meningkatkan skala bisnis dan memperluas dampak sosialnya permasalahan seperti pemberdayaan petani dan perempuan, meningkatkan akses air bersih ke masyarakat pesisir di Indonesia Timur serta meningkatkan inklusi keuangan. 

  • Adena Coffee, yang memberdayakan komunitas lokal di Gayo melalui praktik perkebunan kopi yang berkelanjutan dan mendukung mata pencaharian masyarakat adat. 
    Hibah akan digunakan untuk memberdayakan petani kecil dengan mengoptimalkan proses rantai pasok, membangun fasilitas untuk standarisasi, dan memperluas akses ke pasar global.
  • Aliet Green, yang memproduksi bahan makanan organik regeneratif dengan fokus pada pemberdayaan perempuan dan pengolahan gula kelapa bersertifikat Fair Trade. 
    Hibah dari DBS Foundation akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan meningkatkan kapasitas untuk metode pertanian berkelanjutan.
  • GandengTangan, yang menyediakan pembiayaan dan edukasi keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendorong pembangunan ekonomi. 
    Hibah ini akan digunakan untuk memperkuat dan memperluas kemitraan strategis mereka. Sebelumnya, GandengTangan menjadi penerima hibah pada 2018 melalui program yang sama.
  • JAVA FRESH, yang menghubungkan petani kecil dan perempuan yang terpinggirkan di Indonesia ke pasar buah global serta mendorong harga yang adil dan menciptakan lapangan kerja. 
    Hibah ini akan digunakan untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi, meningkatkan fasilitas, dan memberdayakan petani untuk memenuhi standar global.
  • Komodo Water, yang memberikan akses dan pengelolaan air yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di Indonesia Timur. Hibah ini berfokus untuk menambah fasilitas di dua lokasi baru dan meningkatkan kapasitas produksi.

Program dana hibah dari DBS Foundation merupakan perwujudan dari komitmen kami mendukung pertumbuhan usaha sosial (Social Enterprises/SEs) dan UKM  inovatif yang menghadirkan solusi nyata demi menciptakan dunia yang lebih Inklusif.

Selain dana hibah, DBS Foundation juga memperkenalkan Impact Beyond Award, sebuah penghargaan berskala internasional dengan total hadiah sebesar SGD 3 juta bagi para inovator yang berani menghadapi masalah sosial paling kompleks.

Setiap tahun, penghargaan Impact Beyond Award ini menghadirkan challenge statement yang menyoroti kebutuhan mendesak masyarakat. Tahun lalu, fokus diarahkan pada penuaan populasi (ageing society), bagaimana kita memastikan setiap orang dapat menua dengan martabat dan penuh tujuan.

Lebih dari sekadar kompetisi, Impact Beyond Award adalah panggung global untuk para pelaku usaha yang ingin membuktikan bahwa bisnis bisa menjadi kekuatan besar bagi kebaikan. 

Pemenang Impact Beyond Award bukan hanya membawa pulang membawa pendanaan tetapi juga akses ke jejaring strategis DBS Foundation yang siap mendukung pertumbuhan mereka.

Baik melalui DBS Foundation Grant maupun Impact Beyond Award, DBS Foundation senantiasa mendukung bisnis-bisnis yang membawa perubahan nyata dan menciptakan dampak sosial. 

DBS Foundation percaya, ketika bisnis bertumbuh dengan visi sosial yang kuat, masyarakat pun ikut maju dan sejahtera.  

Untuk informasi lebih jauh mengenai DBS Foundation Grant dan Impact Beyond Award, kunjungi https://www.dbs.com/foundation/grants.

Berbagai inisiatif ini membawa DBS Bank Ltd (Bank DBS) dinobatkan sebagai World’s Best Bank for Corporate Responsibility oleh Euromoney pada 2023 & 2025.

Baca juga: Riset Bank DBS Tunjukkan Pergeseran Strategi di Tengah Dinamika Lanskap Bisnis Global

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Admin: Sponsored Content
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan