Hari Tani Nasional, 12 Ribu Petani Berangkat ke Jakarta Tuntut Reformasi Agraria
Ribuan petani dari berbagai daerah akan menggelar aksi menuntut reformasi agraria bertepatan dengan peringatanHari Tani Nasional, Rabu (24/9/2025).
"Akibatnya, selama 10 terakhir (2015-2024), sedikitnya terjadi 3.234 letusan konflik agraria dengan luas mencapai 7,4 juta hektar. Dampaknya, 1,8 juta keluarga kehilangan tanah, kehilangan mata pencaharian dan masa depan," ucap Dewi.
Konflik agraria, lanjut Dewi, bukan hanya dipicu kegagalan pemerintah melaksanakan reforma agraria, melainkan juga karena proyek-proyek investasi berskala besar seperti Proyek Strategis Nasional (PSN), food estate, kawasan ekonomi khusus, bank tanah, hingga militerisasi pangan.
"Berkaca pada kegagalan GTRA selama 10 tahun terakhir, kami mendesak Presiden Prabowo untuk segera membentuk Badan Pelaksana Reforma Agraria Nasional yang lebih otoritatif, langsung di bawah kendali Presiden,” pungkas Dewi.
Program Konsolidasi, Tanah Warga di Desa Gasol Cianjur Naik Jadi Rp 500 Ribu Per M2 Pasca Bencana |
![]() |
---|
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Ha untuk Reformasi Agraria |
![]() |
---|
Di Kalbar, Capres Ganjar Janji Perjuangkan Landreform Petani Sawit & Karet |
![]() |
---|
Mahfud MD dan Cak Imin Satu Suara Pembentukan Lembaga untuk Reformasi Agraria |
![]() |
---|
Akademisi: PSN & Reformasi Agraria Harus Jadikan Rakyat Sebagai Dasar Pembangunan dan Regulasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.