BI Ajak Pesantren Membangun Ketahanan Pangan Nasional Lewat Ekosistem Digital
Pesantren memiliki ekosistem sosial ekonomi yang berpotensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Fokus topik “Forum Bisnis Pesantren” tahun ini tertuju pada sektor ketahanan pangan. Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat pada Forum Bisnis Pesantren ini, yaitu “Kontribusi Strategis Pesantren Memperkuat Ketahanan Pangan”.
"Kami melihat bahwa isu terkait ketahanan pangan merupakan hal yang harus diperkuat bersama. Berbagai tantangan terkait ketahanan pangan muncul dari berbagai aspek," terang Destry.
Di antaranya, terbatasnya lahan pertanian, belum mudahnya akses petani terhadap ilmu dan teknologi pertanian terkini, belum optimalnya diversifikasi pangan, hingga masih perlu ditingkatkannya partisipasi generasi muda di sektor tersebut.
Situasi ini semakin menantang dengan adanya isu perubahan iklim yang berdampak pada ketidakpastian produksi dan hasil pertanian. Belum lagi kebutuhan pangan nasional semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
"Di sisi lain, kami melihat bahwa pesantren memiliki peluang untuk menyelesaikan beberapa isu terkait ketahanan pangan. Setidaknya, ada empat hal yang dapat dikontribusikan oleh pesantren," imbuh Destry.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Surabaya, Bank Raya Jadi Sponsor Raya Run
Pertama, pesantren dapat melakukan kaderisasi santri untuk menjadi petani yang kompeten. Kedua, tidak jarang pesantren memiliki idle asset, dalam hal ini terutama berupa tanah yang belum produktif.
Ketiga, pesantren dapat menjadi agen baru untuk memberikan edukasi kepada para petani dan masyarakat tentang pertanian. Keempat, pesantren dapat menjalankan sisi hulu-hilir secara terintegrasi; yang membuka peluang untuk mendiversifikasi pangan hingga mendukung pemerataan distribusi.
Keempat peluang tersebut tentu dapat menjadikan pesantren sebagai mitra strategis untuk mendukung penyelesaian tantangan ketahanan pangan.
Belum lagi, hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal pesantren; 60 persen lebih terhubung langsung dengan pesantren; dan sekitar 2% (5 juta orang) menjadi santri aktif yang tersebar di 41.000 lebih pesantren seluruh Indonesia.
"Ini adalah ekosistem yang besar, dan memiliki potensi besar. Namun demikian, untuk merealisasikan peran strategis dan potensi pesantren di bidang ketahanan pangan memerlukan sinergi dan kolaborasi. Hal ini yang mulai kita bangun pada forum ini, melalui penyelenggaraan Forum Bisnis Pesantren di tingkat nasional. Forum yang diharapkan dapat membangun sinergi yang lebih kuat bersama para stakeholders yang hadir," tutur Destry.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Daftar Uang Kertas Rupiah yang Sudah Dicabut dan Tidak Berlaku di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Survei Terbaru: Bank Digital Makin Diminati Milenial dan Gen Z, Bayarnya Pakai QRIS |
![]() |
---|
Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga, Industri Perbankan Diminta Mudahkan Akses Kredit Bagi UMKM |
![]() |
---|
Bank Indonesia Akui Kredit Perbankan pada Agustus 2025 Belum Kuat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Menkeu Pindahkan Dana Rp 200 Triliun ke Bank Himbara, Gubernur BI: Perkuat Injeksi Likuiditas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.