Mengenal Etanol hingga Dampak Penggunaannya bagi Kendaraan Modern dan Lawas, Simak di Sini
Pemerintah mewacanakan penggunaan Etanol sebesar 10 persen pada Bahan Bakar Minyak (BBM).
Berikut beberapa keunggulan dari campuran Etanol 10 persen pada BBM:
- Lebih Ramah Lingkungan
Kandungan Oksigen pada etanol membuat pembakaran lebih efisien, sehingga mampu mengurangi emisi gas berbahaya seperti Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC). Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan.
- Meningkatkan Performa Mesin
Etanol memiliki angka oktan yang sangat tinggi. Pencampurannya dengan bensin secara efektif meningkatkan nilai oktan total, yang membuat pembakaran lebih sempurna dan mengurangi risiko knocking. Hasilnya, akselerasi kendaraan terasa lebih responsif.
- Mendukung Kemandirian Energi Nasional
Dengan memanfaatkan etanol yang diproduksi dari tanaman lokal seperti tebu, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah. Ini sejalan dengan agenda energi terbarukan Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.
- Mendorong Ekonomi Lokal
Pengembangan industri bioetanol menciptakan permintaan baru bagi petani tebu dan tanaman penghasil etanol lainnya, sehingga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.
Kekurangan penggunaan E10 pada BBM
Meski punya banyak manfaat, ternyata penggunaan Etanol juga memiliki sejumlah kekurangan, yakni:
- Konsumsi BBM Sedikit Lebih Boros
Kandungan energi etanol lebih rendah dibandingkan dengan bensin murni, sehingga kendaraan mungkin membutuhkan sedikit lebih banyak bahan bakar untuk jarak tempuh yang sama.
- Risiko Korosi pada Komponen Tertentu
Etanol bersifat higroskopis (mudah menyerap air), sehingga pada kendaraan lama yang belum mendukung bahan bakar etanol, dapat menyebabkan karat atau korosi pada tangki dan saluran bahan bakar.
- Keterbatasan Distribusi Awal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.