Rabu, 15 Oktober 2025

Industri Pertambangan Tingkatkan Ekonomi, Pengamat Sorot Program Pemberdayaan Masyarakat

Industri pengolahan sangat dominan mendorong perekonomian lokal artinya hilirisasi sukses memantik pertumbuhan ekonomi

Penulis: Sanusi
HO
INDUSTRI PERTAMBANGAN - Berdasarkan data BPS Halmahera Selatan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Halmahera Selatan terlihat meningkat dengan drastis setelah adanya aktivitas hilirisasi nikel sejak tahun 2016 yakni mencapai 54,59 persen berasal dari industri pengolahan. 

Risna mengingatkan, perencanaan pengembangan masyarakat maupun inovasinya harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dimana tidak semua pelaksana pengembangan masyarakat dapat menentukan dengan benar antara needs and wants, karena ada benturan kepentingan (kepentingan perusahaan, kepentingan pemerintah daerah, dan stakeholder lain) sehingga program tidak berkelanjutan.

“Itulah salah satu dari beberapa tantangan pengembangan masyarakat di daerah pertambangan,” ujar dia.

Baca juga: Menteri ESDM Bikin Aturan Tambang Hanya untuk UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta

Program hilirisasi mineral yang dijalankan perusahaan pertambangan nikel membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Mobilisasi tenaga kerja membuat roda ekonomi di daerah tambang terintegrasi dengan smelter membuat pemasukan masyarakat setempat juga ikut meningkat dengan berbagai usaha kecil yang dilakukan.

Hal itulah yang dirasakan oleh Tina Nomor, Ibu berusia 30 tahun Warga Desa Kawasi di Kawasan Industri Obi Harita Nickel di Pulau Obi Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Ia dahulu hanya ibu rumah tangga biasa, tetapi sejak geliat hilirisasi nikel yang dilakukan Harita Nickel masuk ke Pulau Obi, praktis kehidupan Tina berubah.

Ia dan yang lain mengelola sebuah Minimarket Hop Mart. Melalui pendampingan yang apik dari manajemen Harita Nickel kepada para kaum Perempuan di sana, maka terbentuklah komunitas usaha.

Tina mengatakan bahwa peran Harita Nickel dalam membantu pengembangan usaha masyarakat sekitar sangat dirasakan sekali.

“Saya sebelumnya hanya berkebun dan menjaga warung saja, namun dengan berdirinya Hop Mart, dimana kami didukung pengembangan usaha dari Minimarket Hop Mart, kami sekarang bisa berkembang pesat,” ungkap Mama Tina Nomor kepada media beberapa waktu lalu.

Mama Tina Nomor menjelaskan bahwa pendapatan dari Minimarket Hop Mart sudah mencapai Rp2,5 miliar di tahun 2024 lalu. Pada tahun ini diharapkan omzet terus bertambah seiring dengan adanya pendampingan dari manajemen Harita kepada pelaku UMKM.

 

 

Halaman 2 dari 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved