17 Perjalanan Kereta Api Dialihkan ke Jalur Selatan Imbas Banjir di Jalur Alastua-Semarang Tawang

Ringkasan Berita:

• KAI mengubah pola operasional sebanyak 17 perjalanan kereta api imbas luapan air di Daop IV Semarang
• Kereta api yang terdampak akan memutar lewat jalur selatan (Yogyakarta dan Solo)
• KAI memberikan service recovery kepada penumpang yang terdampak keterlambatan.

TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengubah pola operasional sebanyak 17 kereta api pada Selasa (28/10/2025).

Perubahan pola operasional tersebut disebabkan oleh adanya luapan air yang terjadi di petak antara Stasiun Alastua hingga Stasiun Semarang Tawang yang masuk wilayah Daerah Operasi IV.

Adapun sebanyak 17 perjalanan kereta api harus dialihkan ke jalur selatan melewati Yogyakarta dan Solo, dari yang semula melewati jalur pantai utara (Pantura).

“Sebanyak 17 perjalanan kereta api mengalami rekayasa pola operasi memutar, sehingga menyebabkan keterlambatan dan juga pembatalan di beberapa rute,” tulis @kai121_ dalam sebuah caption di Instagram resminya.

Lantas, kereta api apa saja yang mengalami pola rekayasa memutar melalui jalur selatan?

Baca juga: 22 Kereta Api Tambahan Beroperasi Selama November 2025, Tiket Sudah Bisa Dipesan

Daftar KA yang Memutar via Jalur Selatan

1. KA Blambangan Ekspres (146)

- Relasi: Pasar Senen-Ketapang

- Memutar lewat Tegal-Prupuk-Solo Balapan-Gundih

2. KA Airlangga (271)

- Relasi: Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen

- Memutar lewat Gambringan-Gundih-Solo Balapan-Cirebon Prujakan

3. KA Brantas (152)

- Relasi: Pasar Senen-Blitar

- Memutar lewat Cirebon Prujakan-Solo Balapan

4. KA Kertajaya (254)

- Relasi: Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi

- Memutar lewat Cirebon Prujakan-Solo Balapan

5. KA Brantas (151)

- Relasi: Blitar-Pasar Senen

- Memutar lewat Solo Balapan-Purwokerto-Cirebon Prujakan

6. KA Gumarang (163)

- Relasi: Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen

- Memutar lewat Gambringan-Gundih-Solo Balapan-Cirebon

7. KA Pandalungan (32)

- Relasi: Gambir-Jember

- Memutar lewat Cirebon-Solo Balapan-Surabaya Pasar Turi

8. KA Argo Anjasmoro (30F)

- Relasi: Gambir-Surabaya Pasar Turi

- Memutar lewat Cirebon-Solo Balapan-Surabaya Pasar Turi

9. KA Gumarang (164)

- Relasi: Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi

- Memutar lewat Cirebon-Solo Balapan-Gundih

10. KA Jayabaya (92)

- Relasi: Pasar Senen-Malang

- Memutar lewat Cirebon-Solo Balapan-Gundih-Gambringan

11. KA Jayabaya (91)

- Relasi: Malang-Pasar Senen

- Memutar lewat Gambringan-Gundih-Solo Balapan-Cirebon

12. KA Pandalungan (31)

- Relasi: Jember-Gambir

- Memutar lewat Surabaya Gubeng-Solo Balapan-Cirebon

13. KA Argo Bromo Anggrek (3)

- Relasi: Surabaya Pasar Turi-Gambir

- Memutar lewat Surabaya Gubeng-Solo Balapan-Cirebon

14. KA Kertajaya (253)

- Relasi: Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen

- Memutar lewat lewat Surabaya Gubeng-Solo Balapan-Cirebon

15. KA Brawijaya (37)

- Relasi: Malang-Gambir

- Memutar lewat Solo Balapan-Purwokerto-Cirebon

16. KA Argo Bromo Anggrek (4) 

- Relasi: Gambir-Surabaya Pasar Turi

- Memutar lewat Cirebon-Solo Balapan

17. KA Brawijaya (38)

- Relasi: Gambir-Malang

- Memutar lewat Cirebon-Purwokerto-Solo Balapan.

Baca juga: Kuota Diskon Transportasi Nataru: 1,5 Juta Tiket Kereta hingga Diskon Tiket Pesawat 14 Persen

Pemberian Service Recovery

Di samping itu, KAI juga memberikan service recovery kepada penumpang kereta api yang mengalami keterlambatan.

Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. PM 63, Tahun 2019, tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api, berikut service recovery yang diberikan kepada penumpang kereta api:

Service Recovery atas Keterlambatan

1. Keterlambatan lebih dari satu jam

- Minuman ringan: jika tidak membatalkan tiket, penumpang akan diberikan minuman ringan.

2. Keterlambatan lebih dari tiga jam

- Minuman dan makanan ringan berat.

3. Keterlambatan lebih dari lima jam (kedatangan)

- Jam ke-3 keterlambatan: penumpang akan diberikan makanan dan minuman ringan.

- Jam ke-5 keterlambatan: penumpang akan diberikan makanan dan minuman berat.

(Tribunnews.com/David Adi)