Heboh Asal Usul Air Aqua, Pakar UGM: DNA Airnya Sesuai dengan Air Pegunungan
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua menjadi sorotan usai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi pabrik pengolahan air mineral di Jawa Barat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua menjadi sorotan usai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi pabrik pengolahan air mineral di Jawa Barat. Air Aqua dituding berasal dari air sumur bor atau air tanah dangkal.
Hal ini secara mendasar membawa kita pada satu pertanyaan, apa sebenarnya perbedaan antara air tanah dan air pegunungan yang selama ini diasosiasikan dengan air mineral kemasan?
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan air pegunungan? Dan bagaimana cara membuktikan bahwa air tersebut benar-benar berasal dari pegunungan?
Polemik mengenai asal-usul sumber air yang digunakan oleh Aqua kemudian mendapat penjelasan langsung dari pakar.
Profesor Heru Hendrayana, ahli hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menegaskan sumber air Aqua terbukti berasal dari sumber air pegunungan berdasarkan hasil riset ilmiah yang melibatkan Pusat Aplikasi Teknologi Isotop Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut Prof. Heru, penentuan apakah suatu sumber air layak disebut sumber air pegunungan tidak bisa dilakukan sembarangan, tetapi harus didasarkan pada penelitian hidrogeologi dan analisis hidro isotop.
Sebagai salah satu tim ahli yang ikut meninjau sumber air di pabrik Aqua Subang, Prof. Heru memastikan bahwa sumber air yang digunakan memiliki karakteristik yang sama dengan sumber air pegunungan yang berasal dari wilayah tangkapan air di gunung Tangkuban Perahu.
“Sumber airnya memang berasal dari sistem hidrogeologi pegunungan. Itu dibuktikan lewat penelitian isotop yang menunjukkan kesamaan ‘DNA’ sumber airnya dengan air yang turun dan tersimpan di sumber air pegunungan dimana pabrik Aqua berada,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, sumber air pegunungan tidak selalu harus diambil dari puncak gunung. Secara ilmiah, sumber air yang berasal dari lereng, kaki, atau dataran tinggi yang masih termasuk dalam sistem sumber air pegunungan juga tergolong sumber air pegunungan, selama asal-usulnya memang dari kawasan tersebut.
“Jadi, lokasi pengambilan bisa di berbagai titik dalam sistem sumber air pegunungan, yang penting asal hidrologinya sama,” katanya.
Melalui riset isotop, lanjutnya, para ahli dapat mengetahui asal muasal sumber air dan ketinggian tempat hujan jatuh yang menjadi sumbernya.
“Setiap sumber air punya ‘DNA’-nya sendiri. Dari isotop air, kita bisa mendeteksi apakah sumber air itu benar berasal dari sumber air pegunungan atau bukan. Dalam kasus Aqua, hasilnya menunjukkan bahwa karakter sumber airnya sesuai dengan sumber air pegunungan,” ujarnya.
Baca juga: Kemitraan Strategis AQUA & DMI, 20 Khadimatul Masjid Berkesempatan untuk Ibadah Umrah
Prof. Heru juga meluruskan persepsi bahwa sumber air pegunungan harus selalu berasal dari mata air di permukaan gunung.
“Tidak semua mata air di gunung merupakan sumber air pegunungan. Ada yang hanya berasal dari air hujan dangkal yang cepat keluar kembali ke permukaan. Sumber air seperti itu berbeda dengan yang telah melalui sistem batuan dan proses alami di sumber air pegunungan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa sumber air permukaan terbuka, seperti air hujan langsung atau genangan, tidak digunakan oleh industri AMDK besar karena berisiko terpapar cemaran. “Aqua mengambil sumber air yang terlindungi di dalam sistem alamiah, namun secara asal-usul tetap satu sistem dengan sumber air pegunungan. Jadi DNA-nya sama,” tegasnya.
| CELIOS Sebut Menkeu Purbaya dan KDM Tak Perlu Ribut Lagi soal Data APBD Mengendap: Harusnya Selesai |
|
|---|
| Purbaya vs KDM, Pengamat Anggap Wajar Pernyataan Menkeu soal Dana Mengendap: Tapi Pemda Baper |
|
|---|
| Purbaya Yudhi soal Klaim Dedi Mulyadi APBD Jabar di Bank Berbentuk Giro: Malah Lebih Rugi Lagi |
|
|---|
| Menkeu Purbaya vs Dedi Mulyadi soal Dana Pemda di Bank: BI Jelaskan Beda Data Simpanan APBD |
|
|---|
| Ragam Klarifikasi Pemda setelah Disemprot Purbaya soal Dana Mengendap di Bank |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.