Kamis, 30 Oktober 2025

Laba Bersih BRI Rp41,2 Triliun di Kuartal III 2025, Pembiayaan Naik 6,3 Persen

BRI meraup laba bersih senilai Rp 41,2 triliun di kuartal III tahun 2025 dan kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.438,11 triliun atau naik 6,3 persen.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
handout
LABA BRI - Direktur Utama Bank BRI Hery Gunardi. BRI meraup laba bersih senilai Rp 41,2 triliun di kuartal III tahun 2025 dan kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.438,11 triliun atau naik 6,3 persen. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI (Persero) membukukan laba bersih senilai Rp 41,2 triliun di kuartal III tahun 2025. Sementara, kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.438,11 triliun atau naik 6,3 persen hingga September 2025.

Direktur Utama Bank BRI Hery Gunardi mengatakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 8,2 persen secara tahunan atau year on year (YoY) sebesar Rp 1.474,78 triliun dengan posisi dana murah Current Account Saving Account (CASA) sebesar 67,65 persen di kuartal III tahun 2025.

"Penyaluran kredit BRI mengalami pertumbuhan sebesar 6,3 persen YoY menjadi sebesar Rp 1.438,1 triliun. Perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap pencapaian laba perseroan. BRI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 41,2 triliun rupiah hingga akhir triwulan ketiga 2025," ujar Hery saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (30/10/2025).

Hery juga memaparkan bahwa total aset BRI hingga akhir September 2025 mengalami pertumbuhan 8,2 persen menjadi Rp 2.123,4 triliun. Menurutnya, capaian ini menunjukkan kinerja keuangan BRI tumbuh positif. 

"Kita ingin tidak hanya positif tapi juga berkelanjutan ya, sustainability nya kita bayangkan kita pikirkan, harus berlanjut di masa yang akan datang," jelas Hery.

Hery memaparkan, aset perbankan nasional mengalami pertumbuhan sebesar 6,43 persen secara YoY, kredit juga tumbuh positif sebesar 7,6 persen secara YoY, DPK tumbuh sebesar 8,5 persen.

Menurut Hery, trend pertumbuhan tersebut mencerminkan keseimbangan antara ekspansi kredit dan penguatan basis pendanaan.

Kondisi industri perbankan yang sehat juga digambarkan dari likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. LDR atau loan to deposit ratio berada di level 86 persen dan capital adequacy ratio atau CAR sebesar 26,03 persen.

"Kami juga melihat bahwa dengan kondisi makro ekonomi dan industri perbankan yang kondusif tersebut, BRI melihat prospek pertumbuhan ke depan akan semakin kuat," tutur Hery. 

Baca juga: Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 37,7 Triliun di Kuartal III 2025

"Tentunya ini ditopang oleh penurunan biaya dana, cost of fund, perbaikan likuiditas, serta peningkatan permintaan kredit di sektor produktif dan konsumtif," sambungnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved