Jumat, 7 November 2025

Sikapi Wacana Tata Ulang Minimarket, Menteri UMKM Minta Jual Lebih Banyak Produk Lokal

Maman meminta peritel modern seperti Indomaret dan Alfamart menjual lebih banyak lagi barang-barang produksi lokal di tokonya.

Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
MINIMARKET MAKIN MELUAS - Menteri UMKM RI Maman Abdurahman saat ditemui awak media di Ayana MidPlaza, Jakarta, Senin (3/11/2025) malam. Maman meminta peritel modern seperti Indomaret dan Alfamart menjual lebih banyak lagi barang-barang produksi lokal di tokonya. 

Ringkasan Berita:
  • Menteri UMKM RI Maman Abdurahman menegaskan ulang sikap pemerintah atas maraknya jaringan minimarket modern hingga ke berbagai daerah.
  • Maman meminta peritel modern seperti Indomaret dan Alfamart menjual lebih banyak lagi barang-barang produksi lokal di tokonya.
  • Pemerintah ingin ada pemerataan terhadap peluang berkembangnya semua pelaku ekonomi terutama pegiat UMKM di tengah ekspansi peritel besar.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah RI (UMKM) Mamam Abdurahman tidak mempersoalkan maraknya minimarket modern seperti Indomaret dan Alfamart di berbagai daerah dan belakangan memunculkan wacana penataan  ulang perizinannya.

Meluasnya jaringan minimarket dikhawatirkan mematikan usaha warung tradisional di sekitarnya.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Maman menyatakan dirinya lebih concern pada produk-produk yang dipajang di minimarket yang seharusnya lebih proporsional dari yang sekarang ada.

Dia menginginkan minimarket modern memberi tempat lebih banyak untuk memajang produk-produk masyarakat  lokal di toko mereka.

"Bagi saya, kehadiran Alfamart dan Indomaret yang terpenting adalah bagaimana bisa mengakomodasi sebanyak-banyaknya produk-produk lokal kita, dalam hal ini produk-produk usaha mikro atau usaha kecil," kata Maman saat ditemui awak media di Ayana MidPlaza, Jakarta, Senin (3/11/2025) malam.

Maman menyatakan, pemerintah hanya ingin ada pemerataan terhadap peluang berkembangnya semua pelaku ekonomi terutama pegiat UMKM di tengah ekspansi peritel besar.

Menurut dia, tidak ada keinginan pemerintah mematikan bisnis dari salah satu pihak karena perkembangan peritel besar di setiap daerah berbeda-beda.

"Situasi kasus di tiap provinsi atau kabupaten tidak bisa digeneralisir sama dengan kabupaten yang lainnya. Mungkin di kabupaten A atau provinsi A, Alfamart-nya atau Indomaret-nya sudah terlalu banyak, mungkin ya. Tapi belum tentu di daerah A atau di daerah B Alfamart-nya banyak. Itu kedua," ucap dia.

"Kan iklim investasi itu harus dibuka, tetapi jangan sampai iklim investasi itu melemahkan salah satu pihak gitu," kata dia.

"Artinya saya pikir sih baik itu Alfamart atau Indomaret dengan usaha mikro kecil dan menengah harus bisa saling simbiosis mutualisme. Itu aja bagi saya," tandas Maman.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat RI (PM) Leontinus Alpha Edison menegaskan, pemerintah akan menata aturan izin operasional ritel-ritel besar seperti Indomaret hingga Alfamart yang ada di seluruh Indonesia.

Baca juga: Penjelasan Deputi Kemenko PM Soal Peritel Besar Mengancam Bisnis UMKM

Melalui kebijakan tersebut kata Leon, pemerintah ingin memastikan adanya penyamarataan rantai bisnis antara pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan ritel besar.

Menurut Leon, menjamurnya ritel-ritel besar yang memengaruhi fluktuasi ekonomi pedagang kecil saat ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. 

"Poinnya adalah tentang penataan izin usaha waralaba minimarket modern, ritel-ritel besar, seperti Indomaret dan Alfamart. Kami ingin Pemda bisa memproteksi dan memberdayakan UMKM, sekaligus menciptakan keadilan usaha bagi mereka," kata Leon kepada awak media di Hub Collabox Space, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/102025).

Baca juga: UMKM Terdesak Minimarket Waralaba, Pemerintah Siapkan Aturan Izin Indomaret-Alfamart

Halaman 1/2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved