Spin-Off UUS BTN Disahkan, BSN Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Ringkasan Berita:

• BTN resmi menyetujui pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta.
• Mengacu pada laporan keuangan BTN tahun buku 2023 (audited), total aset UUS BTN tercatat sebesar Rp 54,3 triliun.
• Jaringan UUS BTN saat ini mencakup 35 Kantor Cabang Syariah (KCS), 76 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) dan 589 Kantor Layanan Syariah di berbagai daerah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menyetujui pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) kepada PT Bank Syariah Nasional (BSN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta.

Keputusan ini mengalihkan seluruh hak dan kewajiban UUS BTN kepada BSN, sehingga hasil penggabungan UUS BTN dan Bank Victoria Syariah menempatkan BSN sebagai bank umum syariah terbesar kedua di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 70 triliun lebih.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, aset UUS BTN telah melampaui batas yang diatur Pasal 59 POJK 12/2023 sejak akhir 2023. Berdasarkan laporan keuangan BTN tahun buku 2023 (audited), total aset UUS BTN tercatat sebesar Rp 54,3 triliun.

"Oleh karena itu, Perseroan selaku bank umum konvensional wajib melakukan pemisahan atau spin-off UUS," ucap Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (19/11/2025).

Nixon menilai, keputusan pemisahan tersebut merupakan langkah strategis yang tepat melihat prospek pertumbuhan ekonomi syariah yang terus membaik.

Spin-off ini diharapkan memperkuat posisi BTN dalam ekosistem perbankan nasional serta memberi dampak positif bagi Perseroan, nasabah, maupun perekonomian nasional.

"Pemisahan UUS juga dilakukan seiring dengan iklim regulasi yang semakin kondusif, seperti POJK 16/2022 yang mendorong transformasi UUS menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Dengan demikian, sinergi antara BUS dan induknya dapat terjalin lebih erat guna meningkatkan kualitas produk dan layanan. Operasional bisnis pascapemisahan juga akan menjadi lebih efektif dan efisien," tutur Nixon.

Kebijakan ini juga sejalan dengan pelaksanaan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah (RP3SI) 2023-2027 yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Roadmap tersebut mengarahkan percepatan pertumbuhan bank syariah melalui konsolidasi, penyusunan pedoman produk, perluasan layanan dan penguatan akses bagi UMK unbankable lewat instrumen keuangan sosial syariah.

Dari sisi kinerja, UUS BTN menunjukkan pertumbuhan solid dalam lima tahun terakhir. Secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2020-2024, aset UUS tumbuh 16,36 persen, pembiayaan naik 15,04 persen dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 20,12 persen. Kontribusinya terhadap total aset BTN turut bertambah dari 9,14 persen pada 2020 menjadi 12,90 persen pada 2024.

Jaringan UUS BTN saat ini mencakup 35 Kantor Cabang Syariah (KCS), 76 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) dan 589 Kantor Layanan Syariah di berbagai daerah.

Baca juga: Resmi Beroperasi, Ini 3 Fakta Pendirian Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah

Infrastruktur teknologi yang sebagian besar telah terpisah dari induk, ditambah SDM yang dinilai siap, memperkuat kemampuan UUS BTN untuk berdiri sendiri.

"Pertumbuhan yang konsisten ini menunjukkan kesiapan UUS BTN untuk berdiri sendiri sebagai entitas bank umum syariah penuh," ujar Nixon.

Dengan spin-off tersebut, seluruh aset dan kewajiban UUS BTN akan dialihkan ke BSN. Finalisasi pelimpahan akan ditetapkan dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025.

Baca juga: Ini Arti Logo Bank Syariah Nasional, Hasil Spin Off UUS BTN Syariah