Minggu, 23 November 2025

DPR: RI Perlu Tiru Brasil Sukses Kembangkan Ekosistem Bioetanol Terintegrasi

DPR mendorong Pemerintah meniru sukses Brasil dalam pengembangan ekosistem bioetanol terintegrasi di dalam negeri.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
dok. Pertamina
TRANSISI ENERGI - Pertamax Green 95, BBM mengandung 5 persen Bioetanol (E5) yang dipasarkan Pertamina Patra Niaga. 

Ringkasan Berita:
  • Brasil baru saja menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim ke-30 PBB (COP30) dan memberikan contoh sukses membangun ekosistem bioetanol terintegrasi di negaranya.
  • Indonesia dengan kebutuhan yang tinggi terhadap sumber daya energi perlu segera melakukan percepatan transformasi transisi energi.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) agar meniru sukses Brasil dalam pengembangan ekosistem bioetanol terintegrasi di dalam negeri untuk mempercepat transisi ke energi bersih dan ketahanan energi nasional.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mengungkapkan, Brasil yang baru saja menyelesaikan hajatan sebagai tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim ke-30 PBB (COP30) telah memberikan contoh sukses dalam membangun ekosistem bioetanol terintegrasi.

Indonesia dengan kebutuhan yang tinggi terhadap sumber daya energi dan berkomitmen mewujudkan energi bersih melalui Net Zero Emission (NZE) 2060, perlu segera melakukan percepatan transformasi transisi dari energi dengan jejak emisi tinggi menuju energi ramah lingkungan.

“Brasil ini merupakan contoh sukses di dunia sebagai pengembang ekosistem bioetanol terintegrasi. Indonesia perlu belajar untuk mengambil pelajaran sukses itu agar dapat diterapkan di dalam negeri. Saya rasa Pemerintah dapat melakukan dorongan pengembangan ekosistem energi ramah lingkungan ini melalui Pertamina." ujar Adisatrya, pada Sabtu (22/11/2025).

Sebagaimana diketahui, Brasil khususnya wilayah Belem di kawasan Amazon didapuk sebagai lokasi COP30 pada 10-21 November 2025.

Acara tersebut menjadi semakin relevan diselenggarakan di Negeri Samba, karena Brasil memiliki predikat sebagai salah satu negara yang sukses menghadapi masa transisi energi.

Baca juga: Toyota Inves Rp 2,5 Triliun di Industri Bioetanol Indonesia

Adisatrya menambahkan, selama lima dekade terakhir, Brasil membuktikan dirinya sebagai laboratorium raksasa bagi bioenergi dunia.

Di saat banyak negara masih merumuskan peta jalan transisi energi, Brasil bergerak jauh di depan dengan menciptakan ekosistem bioetanol yang terintegrasi.

Mereka mengelol kebun tebu dan jagung, pabrik biorefinery, hingga jaringan distribusi, dan jutaan kendaraan flex-fuel yang memenuhi jalanan negara di benua Amerika Latin itu.

“Brasil kini menjadi salah satu negara dengan penggunaan bioetanol terbesar di dunia. Bahkan produsen etanol terbesar kedua di dunia setelah AS. Indonesia jelas punya potensi yang tidak kalah besar. Tinggal bagaimana upaya kita untuk mengoptimalkan potensi itu,” tegas Adisatrya.

Brasil mencatat total produksi etanol menembus rekor tertinggi pada 2024 lalu, mencapai 36,83 miliar liter. Merujuk data UNICA (asosiasi industri tebu Brasil) angka produksi etanol 2024 naik 4,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di Brasil, etanol utamanya berbasis dari tebu, juga jagung. Luas lahan untuk etanol hanya 1?ri seluruh area Brasil.  

Seluruh SPBU di Brasil menjajakan bahan bakar dengan berbagai campuran etanol. Bahkan pemain besar seperti Shell ikut meramaikan penjualan bahan bakar eceran dengan bioetanol. 

SPBU Shell di Brasil menawarkan bioetanol E30, E100, di samping bensin dengan tambahan aditif etanol.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved