Minggu, 23 November 2025

DPR: RI Perlu Tiru Brasil Sukses Kembangkan Ekosistem Bioetanol Terintegrasi

DPR mendorong Pemerintah meniru sukses Brasil dalam pengembangan ekosistem bioetanol terintegrasi di dalam negeri.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
dok. Pertamina
TRANSISI ENERGI - Pertamax Green 95, BBM mengandung 5 persen Bioetanol (E5) yang dipasarkan Pertamina Patra Niaga. 

Menurut Adisatrya, seluruh kendaraan bermotor di Brasil bisa menenggak bioetanol, bahkan sampai E100. Mobil beredar seluruhnya bisa menyesap minimal E30, sedangkan modifikasi mobil impor agar sesuai, terbilang cukup murah.

Artinya, tidak ada kendala dari sisi permintaan. Maka isu terkait kualitas maupun kesiapan teknologi, hampir nihil.

 

Presiden COP30 Brasil, Andre Correa do Lago, sebelumnya menegaskan bioetanol sebagai “senjata negara berkembang” dalam menghadapi krisis iklim.

Menurutnya, bioetanol memiliki biaya produksi yang relatif rendah dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, berbeda dengan teknologi tinggi berbiaya besar yang umumnya ditawarkan negara maju. 

Bioetanol Brasil mencapai pengurangan jejak karbon sebesar 70% hingga 82% dibandingkan dengan bensin, dan mencapai hingga 90?lam kondisi optimal.

Indonesia, lanjut Adisatrya, bisa seperti Brasil. Kesuksesan penerapan biodiesel Negeri Samba dapat menjadi acuan. Kekayaan alam tidak sekadar menopang ekonomi komoditas, melainkan pula jadi sumber bahan bakar ramah lingkungan yang sangat dibutuhkan sekarang ini.

Bioetanol tidak melulu tebu. Limbahnya berupa molase hingga bagase juga bisa diolah. Apapun yang mengandung selulosa tinggi, bisa jadi etanol. Baik sumber pangan maupun non pangan seperti jerami.

Di Brasil etanol utamanya berbasis dari tebu, juga jagung. Luas lahan untuk etanol hanya 1?ri seluruh area Brasil.

Menurut Adisatrya, hanya perlu konsistensi kebijakan buat Indonesia meniru sukses bioetanol seperti di Brasil. Keanekaragaman hayati sebagai feed stock, ekosistem pengolahan, rangsangan pasar merupakan satu ekosistem. Muaranya adalah kebijakan.

Berkaca dari sukses Brasil, terdapat kesinambungan kebijakan yang digagas sejak 1975. Tidak ujug-ujug Brasil bisa memproduksi sekitar 36,83 miliar liter etanol dan ditingkatkan 50 miliar liter dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Ekonom: Bioetanol Kurangi Ketergantungan Impor Energi

Semuanya butuh infrastruktur kebijakan. Pada 1975, Brasil mula-mula meresepkan paket kebijakan Proalcool (Pro Alkohol).

Paket kebijakan yang dikenal sebagai RenovaBio pun diluncurkan Brasil pada 2017 untuk merangsang pasar dan industri semakin besar memanfaatkan biofuel.

RenovaBio memungkinkan Dewan Energi mendorong pelaku sektor transportasi dan energi untuk meningkatkan penggunaan biofuel.

Mekanisme RenovaBio tidak seperti Proalcool yang mengimingi insentif, melainkan memaksa para pelaku industri memenuhi kuota dekarbonisasi melalui penggunaan biofuel.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved