Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Soal Jokowi Tolak Lockdown, Pengamat: Sudah Terlambat

Preside Joko Widodo (Jokowi) menolak lockdown untuk mencegah corona. Pengamat sebut memang sudah terlambat.

Penulis: Ifa Nabila
Tangkap Layar Kompas TV
Presiden Jokowi konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/3/2020). 

Jika pemerintah memang ingin lakukan lockdown, maka harus direncanakan secara matang bagaimana pembagian logistik kepada masyarakat.

"Kemudian siapa yang membagi makanan, siapa yang mau membagi macam-macam, TNI atau polisi, kan harus di-manage dengan baik," ujar Agus.

Kini, bagi Agus, kebijakan lockdown kurang tepat, kecuali pemerintah memiliki biaya yang besar dan siap dikucurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Iya (tidak bijak jika lockdown), bijak kalau ada uangnya, masalahnya ini perlu dana cukup besar, kemudian mekanismenya bagaimana," kata Agus.

 

Baca: KRONOLOGI Karyawan CIMB Niaga Positif Corona, Kini Sudah Membaik

Baca: Panglima Kogasgabpad Dinilai Dinas Kesehatan TNI AL Belum Perlu Jalani Tes Corona

DPRD Jakarta Fraksi Gerindra sebut kebijakan Anies sudah tepat

Dalam tayangan itu, Taufik menilai kebijakan Anies untuk menangani penyebaran virus corona di Jakarta sudah tepat.

"Saya kira iya (sudah tepat), langkah yang dilakukan oleh Pak Anies menurut saya langkah yang tepat untuk menghambat penyebaran," ujar Taufik.

Taufik kemudian membeberkan beberapa kebijakan Anies yang menurutnya sudah tepat dan bukan terlalu cepat itu.

Misalnya meliburkan sekolah hingga meniadakan sistem ganjil genap agar masyarakat bisa pergi dengan kendaraan pribadi lebih mudah.

"Yang kedua, kan beberapa kegiatan diliburkan, sekolah diliburkan, kemudian tempat hiburan milik DKI ditutup, kemudian ganjil genap ditiadakan, car free day ditiadakan," terang Taufik.

Bagi Taufik, langkah yang diambil Anies itu sudah tepat, apalagi jika nanti harus diberlakukan lockdown atau karantina skala besar.

Dengan diberlakukan kebijakan pembatasan sejak dini, Taufik menyebut masyarakat nantinya tidak akan terkejut atau panik ketika diberlakukan lockdown.

"Saya kira ini langkah yang tepat, sebelum situasinya kalau memang harus di-lockdown," kata Taufik.

"Tapi kan memang secara parsial dilakukan, sambil edukasinya juga jalan terhadap masyarakat."

"Jangan nanti ketika tutup semua, terus masyarakat panik juga, itu bahaya juga," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan