Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

UPDATE Corona Global, Minggu 29 Maret Pukul 16.00 WIB: Kasus Positif di AS Tembus 100 Ribu

Simak update corona secara global per Minggu (29/3/2020) pukul 16.00 WIB, kasus di Amerika Serikat tembus angka seratus ribu.

Editor: Daryono
relocatemagazine.com
Simak update corona secara global per Minggu (29/3/2020) pukul 16.00 WIB, kasus di Amerika Serikat tembus angka seratus ribu. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak update corona secara global per Minggu (29/3/2020) pukul 16.00 WIB, kasus di Amerika Serikat tembus angka seratus ribu.

Hingga saat ini, sebanyak 202 telah terjangkit wabah asal Wuhan, China ini.

Mengutip data yang dirilis worldmeters.info, Amerika Serikat tercatat menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak sejak kasus pertamanya dikonfirmasi pada 20 Januari 2020 lalu.

Negara adidaya ini telah mencatatkan kasus positif corona sebanyak 123.780, jauh melebihi China.

Diantara 123.780 kasus positif di AS, 3.238 dinyatakan sembuh.

New York Corona 29/3/2020
Sejumlah warga New York mengenakan masker. Foto ini diambil pada awal Februari 2020. (An Rong Xu / The New York Times)

Baca: Kasus Corona Meningkat, PT KAI Batalkan 28 Perjalanan Kereta dari Jakarta, Berikut Daftarnya

Baca: BREAKING NEWS - Jumlah Pasien Corona di Indonesia Bertambah Jadi 1.285, Sembuh 64

Dibawah AS, Italia menjadi negara di Eropa yang memiliki kasus corona paling banyak dengan jumlah 92.472 pasien.

Meski telah memberlakukan lockdown selama 16 hari, angka kematian di Italia adalah yang tertinggi.

Hingga kini, sebanyak 10.023 orang di Italia meninggal akibat wabah Covid-19.

Dilansir Kompas.com yang mengutip AFP, jumlah kematian di Italia selama 24 jam terakhir, sejak Sabtu (28/3/2020), mencapai angka 889.

Tapi, angka kematian tertinggi di Italia tercatat terjadi pada Jumat (27/3/2020), dimana sebanyak 969 meninggal akibat corona.

Padahal, jika sesuai rencana, lockdown akan berakhir pada Jumat (3/4/2020).

Terkait hal ini, Pemerintah Italia pun memperpanjang masa lockdown.

"Apakah ini waktu yang tepat membuka kembali negara? Saya kira kami harus memikirkannya secara matang," kata kepala perlindungan sipil, Angelo Borrelli.

Perdana Menteri, Giuseppe Conte, mengatakan agar masyarakat Italia harus siap jika harus berada di rumah lebih kama.

"Jika mereka memahami, tentunya mereka tidak akan terburu-buru ingin kembali memulai hidup normal," tandas Conte.

Baca: Korut Dikritik Gara-gara Uji Coba Rudal Balistik di Tengah Wabah Corona

Baca: Ciri-ciri Gejala Baru Virus Corona yang Tak Dapat Disepelekan, Cek Indera Penciumanmu!

Sebuah pandangan diambil pada 20 Maret 2020 di Cremona, tenggara Milan, Italia menunjukkan petugas kebersihan dengan alat pelindung mendisinfeksi tempat tidur pasien di salah satu tenda dari rumah sakit lapangan yang baru saja beroperasi untuk pasien virus corona, yang dibiayai oleh LSM bantuan bencana Kristen evangelikal AS, Samaritan's Purse . Sepenuhnya operasional, struktur akan terdiri dari 15 tenda, 60 tempat tidur, 8 di antaranya akan berada dalam perawatan intensif.
Sebuah pandangan diambil pada 20 Maret 2020 di Cremona, tenggara Milan, Italia menunjukkan petugas kebersihan dengan alat pelindung mendisinfeksi tempat tidur pasien di salah satu tenda dari rumah sakit lapangan yang baru saja beroperasi untuk pasien virus corona, yang dibiayai oleh LSM bantuan bencana Kristen evangelikal AS, Samaritan's Purse . Sepenuhnya operasional, struktur akan terdiri dari 15 tenda, 60 tempat tidur, 8 di antaranya akan berada dalam perawatan intensif. (Miguel MEDINA / AFP)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan