Virus Corona
24 Dokter Gugur Lawan Corona, IDI: Alarm untuk Organisasi Profesi dan Pemerintah
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai banyaknya tenaga medis yang gugur dalam penanganan covid-19 atau virus corona sebagai alarm peringatan.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai meninggalnya tenaga medis dalam penanganan Covid-19 atau virus corona sebagai alarm peringatan yang harus segera ditanggapi.
"Satu per satu tenaga medis yang tumbang selama pandemi covid-19 di Indonesia menjadi alarm bagi organisasi profesi dan pemerintah," ujar Humas IDI, Halik Hakim kepada Tribunnews, Minggu (5/4/2020).
Hingga saat ini, Halik menyebut PB IDI sudah menerima laporan 18 tenaga medis dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Sementara itu, juga telah ada enam laporan dokter gigi yang meninggal dunia karena covid-19.
"Kalau sama dokter gigi totalnya 24," ujarnya.
Halik mengungkapkan, organisasi profesi dan pemerintah harus melakukan penelusuran lebih jauh terkait faktor risiko dan penyebabnya.
"Sehingga bisa diambil langkah antisipatif dan langkah nyata penguatan sistem layananan kesehatan yang ada di Indonesia," ujar Halik.
IDI mengaku sangat prihatin atas meninggalnya para tim medis karena covid-19.
"Kami sangat prihatin dan menyesalkan jika tenaga medis yang menjadi benteng pelayanan ini tumbang satu per satu tanpa ada upaya serius untuk melindungi mereka," ujarnya.
Baca: Sempat Tangani Budi Karya Sumadi, Dokter Ketty Meninggal Dunia Setelah Positif Corona
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 5 April, Total 2.273 Positif, 164 Sembuh, 198 Meninggal
Halik pun mengungkapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang turut serta membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah berinisiatif menggalang bantuan APD, lembaga kemanusiaan, UMKM, dan berbagai solidaritas yang muncul untuk mengantisipasi makin bertambahnya korban dalam penanganan pandemi covid-19 ini," ungkap Halik.
Halik menilai, yang dibutuhkan saat ini adalah solidaritas seluruh lini.
"Solidaritas yang ada saat ini diperlukan untuk kita bersama-sama menyelesaikan wabah corona ini lebih cepat agar korban tidak bertambah lagi," ujarnya.
Dokter yang Menangani Menhub Meninggal Dunia
Halik juga membenarkan dokter Ketty Herawati Sultana yang sempat menangani Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif covid-19.