Virus Corona
Komunitas Sunda Gotong Royong Bantu Pemerintah Hadapi Corona
Komunitas orang sunda menggalang dana bantu masyarakat yang terdampak virus corona atau Covid-19.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekarang saatnya orang yang mampu memberikan bantuan kepada sesamanya secara nyata, bukan sekadar omong atau bentuk mitovasi.
Masyarakat yang terkena dampak virus corona atau Covid-19, terutama yang penghasilannya langsung ambruk dan harus tetap kerja keluar rumah seperti ojek online dan abang becak, sopir taksi, sangat membutuhkan bantuan kebutuhan makanan pokok.
Hal yang tak kalah penting, para tenaga medis juga sangat membutuhkan bantuan alat pelindung diri (APD).
Keterbatasan APD menjadi menjadi masalah besar tim medis yang berada di garda terdepan dalam berperang melawan wabah corona.
Baca: Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Turki
Sudah banyak yang dilakukan kelompok masyarakat.
Namun, yang membutuhkan pun lebih banyak lagi.
Komunitas group Whats-App (WAG) Urang Sunda Asli (USA) keur NKRI (Orang Sunda untuk NKRI), menggalang dana dari anggota WAG untuk membantu masyarakat yang rentan ekonominya terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan untuk membantu tim medis dalam bentuk APD.
Menurut inisiator WAG USA, Yatun Romdonah Awaliah dan Tisna Sanjaya, sampai kini sudah terkumpul dana sebesar Rp 23.922.400.
Baca: UPDATE Corona Jawa Timur 5 April 2020: 188 Positif, 30 Sembuh, 14 Meninggal Dunia
Jumlah tersebut terkumpul dari sekitar 30-an anggota dan sampai kini terus mengalir para anggota WAG USA memberi bantuan melalui rekening panitia.
Dari jumlah tersebut, sudah dibelanjakan untuk sembako bagi warga yang rentan ekonominya sebanyak Rp 5.400.000, kemudian dibagikan kepada warga di Kota Bandung seperti Ojol, abang becak, penyapu jalan, dan masyarakat lain yang membutuhkan.
Selain itu, sudah dibelikan 15 APD sebesar satu juta yang diserahkan ke Puskesmas Kopo, Kota Bandung, langsung diserahkan Tisna Sanjaya.
Baca: 5 Hotel Murah di Bandung dengan Tarif Mulai Rp 49 Ribu Per Malam
Tisna dikenal publik sebagai seniman perupa yang juga mengajar di Fakultas Seni Rupa ITB.
Saldo sisa 17.522.400, siap dibelanjakan untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat di daerah lainnya.
Menurut Yatun, sebelum dibagikan, disurvey dulu daerah mana yang paling rawan dan membutuhkan.
Setelah ditentukan lokasinya, baru kemudian menunjuk anggota WAG untuk mengkoordinir bantuan di wilayah tersebut.

WAG USA ini merupakan Komunitas Orang Sunda di media sosial (Whats'App) yang dipelopori mantan Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Somantri, orang asli Tasikmlaya.