Virus Corona
Imbas Pandemi Corona, Robot Gantikan Mahasiswa Jepang Hadiri Upacara Kelulusan
Perayaan upacara kelulusan musim semi di Jepang dibatalkan karena pandemi virus corona atau Covid-19.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perayaan upacara kelulusan musim semi di Jepang dibatalkan karena pandemi virus corona atau Covid-19.
Namun, para mahasiswa Business Breakthrough University di Tokyo mampu menghadiri acara kelulusan tersebut dengan digantikan sebuah avatar robot.
Robot yang dikembangkan ANA Holdings dan dijuluki 'Newme' tersebut menggunakan toga dan topi kelulusan dalam acara kelulusan.
Baca: Jepang Akan Umumkan Darurat Covid-19 dan Siapkan Paket Stimulus Hampir 1 Triliun Dollar AS
Pada bagian wajah robot-robot tersebut dipasang sebuah gadget tab yang menampilkan wajah para mahasiswa yang lulus.
Para mahasiswa itu login dari rumah masing-masing dan mengontrol robot dengan melalui laptop mereka.
Satu per satu robot itu kemudian menuju podium untuk menerima ijazah.
Baca: Pemindahan Pasien Covid-19 dari Rumah Sakit ke Hotel di Tokyo Diawasi Pasukan Bela Diri Jepang
Staf universitas pun bertepuk tangan dan mengucapkan 'selamat!' ketika Rektor Universitas Kenichi Ohmae menempatkan ijazah di rak yang dipasang di bagian perut robot.
"Saya pikir ini benar-benar pengalaman baru untuk menerima ijazah di area publik sementara saya berada di tempat pribadi," ujar Kazuki Tamura melalui avatar komputernya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/4/2020).
Baca: 18 Tenaga Medis Pemagang RS di Jepang Terinfeksi Covid-19 Setelah Makan Malam Bersama 40 Orang
Universitas ini berharap pendekatan serupa dapat diterapkan universitas lainnya untuk menghindari kerumunan atau berkumpulnya massa.
Namun, berkaca pada dunia manusia saat ini, universitas ini hanya membatasi perayaan kelulusan kepada empat mahasiswa. Sehingga para robot juga dapat berlatih social distancing di tengah pandemi virus corona.
Update data pasien virus corona secara global
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan virus corona sebagai pandemi.
Pantauan Tribunnews.com dari laman worldometers.info, hingga Selasa (7/4/2020) pukul 5.00 WIB, pasien virus corona secara global menjadi 1.340.158.
Sementara itu, angka kematian meningkat jadi 74.429 jiwa.