Virus Corona
Jokowi Minta Pemeriksaan Sampel Masif Ditingkatkan dan Isolasi Diperketat
Dalam rangka penanggulangan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka penanggulangan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan 6 poin penting.
Satu diantaranya, Jokowi meminta pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan.
Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan kasus Covid-19 dilakukan lebih agresif dan proses isolasi diperketat.
Baca: Sekelumit Persoalan PSBB Jakarta: KRL hingga Aturan Ojol, Menunggu Sikap Jokowi
Hal itu Jokowi sampaikai dalam Sidang Kabinet yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kompas TV, Selasa (14/4/2020).
"Pengujian sampel secara masif harus ditingkatkan, dengan pelacakan yang agresif, dan diikuti isolasi yang ketat, ini kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19, Menteri Kesehatan, dan Polri dibantu oleh TNI," tegas Jokowi, Selasa siang.
Sebelumnya, Jokowi juga telah memerintahkan jangkauan pelaksanaan polymerase chain reaction (PCR) diperluas.
"Saat ini, tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel terutama di daerah episentrum," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Senin (13/4/2020) pagi.
Menurut Jokowi, hingga saat ini tes PCR yang dilakukan di Indonesia telah menjangkau 26.500 tes.
Jokowi menagatakan, per hari pemerintah dapat melakukan 10.000 tes PCR.
Baca: Dexa Medica Donasikan Obat-Obatan Bagi Pasien Covid-19
"Tes PCR hari ini sudah menjangkau 26.500 tes, ini juga lompatan yang baik," kata Jokowi.
"Setiap hari kita paling tidak bisa tes lebih dari 10 ribu," tambahnya.
Jokowi pun mengapresiasi pengadaan 18 buah alat tes PCR yang dilakukan kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurutnya, satu alat dapat untuk melakukan 500 PCR.
Baca: Anggota Komisi V : Peraturan Luhut Ganggu Kepala Daerah Terapkan PSBB
"Oleh karena itu, saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN," kata Jokowi.
"Minggu ini saya kira satu, dua, tiga alat itu bisa di-install. Sehari satu alat bisa 500 PCR, berarti kalau 18 per hari bisa men-tes 9.000 PCR per harinya. Ini sangat baik," sambung Jokowi.