Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

Jamin Keterbukaan Data dan Informasi, Gugus Tugas Umumkan Sistem 'Bersatu Lawan COVID'

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan sistem yang disebut sebagai "Bersatu Lawan COVID" untuk tingkatkan percepatan data Covid-19

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
YouTube BNPB Indonesia
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan sistem yang disebut sebagai "Bersatu Lawan COVID".

Ini merupakan sistem informasi terpadu untuk meningkatkan percepatan data terkait Covid-19 di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim  Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020).

"Perlu mekanisme yang cepat dan valid untuk mendata besaran masalah di seluruh Indonesia," ujar Wiku yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Senin siang.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai keterbukaan informasi dan data, maka kata Wiku diperlukan kolaborasi yang kuat baik ditingkat pusat hingga daerah, Kabupaten/Kota, sampai dengan RT/RW.

Sehingga dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 ini, Wiku mengajak seluruh komponen bangsa, mulai dari daerah hingga daerah perbatasan dan terpencil untuk dapat terhubung dengan pemerintah pusat.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Wiku Adisasmito
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (BNPB)

Lebih lanjut, Wiku mengatakan data yang terkumpul dari seluruh wilayah Indonesia itu nantinya akan dijadikan navigator dalam pembuatan suatu kebijakan di pemerintah dengan keputusan tepat sasaran.

"Dalam perjalanannya pengimplementasian satu data diperlukan suatu perjalanan yang panjang dan memerlukan dukungan dari semua pihak," ujar Wiku.

"Sehingga selama sepekan ini kami telah dan terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga khususnya Kemenkes, Kemenkominfo, TNI/Polri, juga BPBD setempat," imbuhnya. 

Menurutnya, hal ini terus dilakukan guna menyempurnakan sistem dan komponen-komponen yang dapat diakses pada hari kedepan oleh seluruh masyarakat Indonesia secara terbuka dan transparan.

"Kami ingin menjelaskan data yang makin terbuka tidak berarti langsung sempurna, karena besaran masalah di Indonesia, masalah komunikasi, kerja sama lintas rektor itu selalu menjadi tantangan kita bersama," tegasnya.

Kendati demikian, Wiku mengaku dari hari ke hari kerjasama semakin meningkat sehingga kualitas data yang didapat juga semakin baik. 

Baca: Gugus Tugas: Peningkatan Pasien Positif Corona Tambah Beban pada Fasilitas Kesehatan

Baca: Cek Data Terbaru, Jumlah Kasus Corona di Jakarta Terus Menurun dalam 6 Hari Terakhir

Untuk menjamin adanya keterbukaan data dan informasi dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia,  Wiku pun memperkenalkan sebuah sistem informasi terintegrasi.

"Sistem ini kami sebut sebagai Bersatu Lawan COVID," tegasnya. 

"Ini adalah sebuah sistem informasi terintegrasi untuk meningkatan percepatan pencatatan data dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia," jelas Wiku.

"Manfaat dari sistem Bersatu Lawan COVID ini yakni  dapat menjadi sebuah bentuk untuk menjamin keterbukaan data dan informasi bagi masyarakat dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan Covid-19 di seluruh Indonesia," sambungnya.

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya keterbukaan informasi ini, masyarakat dapat lebih waspada dan bisa tetap tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Selain itu diharapkan dengan informasi yang tersedia dapat menumbuhkan kesadaran bersama untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain dalam semangat gotong royong. 

Sistem
Sistem "Bersatu Lawan COVID" (YouTube BNPB Indonesia)

Baca: Sulit Prediksi Puncak Covid-19 di Bali, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Bali Beri Penjelasan

Baca: Jumlah ODP Meningkat, Gugus Tugas Kembali Ingatkan Masyarakat untuk Isolasi Diri

Dalam kesempatan itu, Wiku juga menyampaikan bahwa Covid-19 kini sudah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

"Angka positif Covid-19 per 26 April 2020 telah mencapai 8.882 kasus," kata Wiku.

"Kasus terbesar di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur yang juga dengan meningkatnya persebaran penyakit telah terjadi di seluruh provinsi," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia mengatakan semakin meluasnya persebaran Covid-19 di Indonesia dapat meningkatkan beban bagi fasilitas kesehatan. 

"Ini dapat meningkatkan beban yang berat pada fasilitas kesehatan. Selain itu, kondisi ini akan mengganggu aktivitas masyarakat," tegasnya.

(Tribunnews.com/Isnaya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan