Virus Corona
Cek Data Terbaru, Jumlah Kasus Corona di Jakarta Terus Menurun dalam 6 Hari Terakhir
Penurunan tren penambahan kasus Virus Corona di Jakarta yang cenderung menurun ini diharapkan sesuai prediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar baik bagi datang dari ibu kota RI DKI Jakarta.
Terkait, penanganan wabah Virus Corona atau Covid-19, data terbaru menunjukkan jumlah kasus Virus Corona di Jakarta terus menurun dalam 6 hari terakhir.
Berdasarkan data yang diolah Wartakotalive.com dari corona.jakarta.go.id, penambahan kasus Virus Corona di Jakarta tertinggi terjadi pada Kamis (16/4/2020) yakni 223 kasus/hari.
Setelah itu terjadi fluktuatif atau naik turun hingga Selasa (21/4/2020) terjadi penambahan kasus 167 orang.
Sehari kemudian atau Rabu (22/4/2020) jumlah penambahan kasus Virus Corona di Jakarta hanya 120 orang/hari.
-
Baca: Dokter Meninggal karena Covid-19 Akan Menikah di Bulan September, Sudah Ciptakan Lagu untuk Kekasih
Setelah itu Kamis (23/4/2020) jumlah kasus baru di Jakarta 107 orang, Jumat (24/4/2020) kasus baru di Jakarta 99 orang, Sabtu (25/4) 76 orang dan data terakhir Minggu (26/4) kasus baru di Jakarta 65 orang.
Sementara itu, jumlah pasien Virus Corona di Jakarta secara komulatif juga masih berada di angka kisaran 3.000 orang.
Selasa (21/4/2020) jumlah kasus 3.279 kasus, Rabu (22/4) 3.399 kasus, Kamis (23/4) 3.506 kasus, Jumat (24/4) 3.605 kasus, Sabtu (25/4) 3.681 kasus, dan Minggu (26/4) 3.746 kasus.
Lebih lengkap bisa dilihat pada grafik di bawah ini yang bersumber dari website resmi penangan kasus Covid-19 di Jakarta, corona.jakarta.go.id.

Penurunan tren penambahan kasus Virus Corona di Jakarta yang cenderung menurun ini diharapkan sesuai prediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam wawancara dengan Wartakotalive.com, Anies Baswedan yakin Jakarta akan selesai lebih cepat dalam menangani kasus Covid-19.
"Nanti waktu dan sejarah yang akan membuktikan apakah apa yang kita lakukan ini sudah tepat atau tidak. Biarlah saya di-bully di media sosial, asal saya tidak disalahkan sejarah dan juga tidak salah di mata Tuhan," ujar Anies Baswedan.
Keyakinan Anies itu dilatarbelakangi dengan berbagai kebijakan yang telah ia lakukan yang lebih dulu dibandingkan daerah-daerah lain.
Apalagi, kata Anies, Jakarta bukanlah kota yang tertutup. Jakarta adalah kota terbuka di mana semua bangsa bisa keluar masuk ke kota ini sebelum diberlakukan PSBB.
Bahkan dalam catatan Wartakotalive.com, DKI Jakarta lebih dulu menerapkan social distancing atau physical distancing dibandingkan provinsi atau kabupaten/kota lain di Indonesia.
