Virus Corona
Peran Orangtua Penting dalam Jaga Psikologis Anak di Tengah Pandemi Virus Corona
Lahargo mengatakan para orangtua perlu hadir dengan kesungguhan hati di tengah anak-anak
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Lahargo Kembaren mengatakan pihaknya membuat layanan swaperiksa secara daring untuk masalah psikologis selama pandemi virus coroan atau Covid-19.
Lahargo mengungkapkan, sebanyak 64,3 persen dari 1.522 orang yang memanfaatkan layanan ini mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
Baca: Cerita Wanita Nekat Mudik Jalan Kaki Menuju Pati: Jalan Belasan Kilometer, Pingsan di Minimarket
"64,3 persen yang mengalami gangguan cemas dan depresi. Gejalanya adalah rasa takut berlebihan, merasa tak bisa relaks dan nyaman, ada gangguan tidur, kewaspadaan berlebihan," ujar Lahargo di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Lahargo juga menemukan gangguan stres pascatrauma psikologis pada orang yang mengikuti konsultasi.
Selain itu, pihaknya juga menemukan 80 persen peserta swaperiksa mengalami gangguan psikologis.
"Dari hasil swaperiksa yang kami dapatkan ada 80 persen yang mengalami trauma psikologis terkait dengan kondisi ini," ungkap Lahargo.
Baca: Virus Corona Mudah Jangkiti Warga yang Terpapar Polusi Udara? Guru Besar UI Beri Penjelasan
Menurutnya, masyarakat perlu memperhatikan kesehatan jiwa selama pandemi virus corona ini.
Kesehatan jiwa, menurut Lahargo sangat penting untuk dijaga selain kesehatan fisik.
KSP: 20 Persen Fisik, 80 Persen Psikologis
Pemerintah meluncurkan layanan konseling psikologi bagi masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19).
Layanan konsultasi melalui layanan telepon ini diberi nama Sehat Jiwa (Sejiwa).
Baca: Pemerintah Luncurkan Layanan Psikologi 'Sejiwa' Hadapi Pandemi Covid-19
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, layanan ini dibuat karena persoalan pandemi virus corona tak hanya terkait kesehatan.