Virus Corona
Peneliti Inggris Sebut Virus Corona Lebih Berbahaya Jika Menyerang Pria dan Penderita Obesitas
Penelitian menunjukkan, virus Corona lebih mungkin membunuh pria dan orang obesitas.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Malvyandie Haryadi
"Dalam penelitian ini, kami tidak menemukan bukti bahwa penggunaan hidroksiklorokuin, baik dengan atau tanpa azitromisin, mengurangi penggunaan ventilasi mekanik pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," tulis peneliti.

Dalam studi terbaru lainnya, para peneliti di Perancis memerika rekam medis untuk 181 pasien Corona yang menderita pneumonia dan membutuhkan oksigen tambahan.
Sekitar setengah pasien tersebut menggunakan hidroksiklorokuin dalam waktu 48 jam setelah dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, setengah pasien lainya tidak.
Hasil menunjukkan, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat kematian kedua kelompok, atau peluang mereka untuk dirawat di ICU.
Namun, ditemukan delapan pasien yang menggunakan hidroksiklorokuin mengalami irama jantung yang abnormal.
Mereka pun harus berhenti meminumnya.
Penelitian ini juga belum ditinjau oleh rekan peneliti lain atau diterbitkan dalam jurnal medis.

Hingga kini, belum ada produk yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk mencegah atau mengobati Covid-19.
Meskipun, penelitian global pada banyak obat sedang dilakukan.
Hidroksiklorokuin telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati pasien dengan penyakit seperti malaria, lupus, dan rheumatoid arthritis.
Presiden AS, Donald Trump, telah mempromosikan hidroksiklorokuin sebagai 'penyembuh' Covid-19.
Dia mengatakan, efektivitas hidroksiklorokuin 'sangat menjanjikan'.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)