Kamis, 28 Agustus 2025

Dibunuh oleh Polisi di Minneapolis, Kini Jenazah George Floyd akan Dipulangkan ke Kampung Halaman

Jenazah George Floyd (46) yang tewas dibunuh oleh anggota polisi bernama Derek Chauvin di Menneapolis, Minnesota akan dipulangkan ke Houston, Texas.

kstp.com
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin. 

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah George Floyd (46) yang tewas dibunuh oleh anggota polisi bernama Derek Chauvin di Menneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, kini akan dipulangkan ke kampung halamannya.

Diketahui, George Floyd lahir dan tumbuh besar di Kota Houston, Texas, AS.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, rencana pemulangan jenazah ini diungkapkan oleh Wali Kota Houston Sylvester Turner.

Turner hanya menjelaskan soal rencana membawa jenazah George Floyd ke kampung halamannya.

Namun pihak keluarga George Floyd belum memberi keterangan detail kepada publik.

Baca: George Floyd dan Polisi Derek Chauvin yang Membunuhnya Ternyata 17 Tahun Kerja Bersama Jadi Satpam

Baca: Demo Bela George Floyd Ricuh hingga Tentara Nasional Diterjunkan, Donald Trump Sempat Ancam

Pembunuhan George Floyd Diduga oleh Polisi Menyisakan Duka Bagi Keluarga
Pembunuhan George Floyd  (CBS Evening News)

"Ini (Houston) adalah kota di mana George Floyd tumbuh besar. Dan jenazahnya akan dipulangkan ke kota ini," ujar Turner, Minggu (31/5/2020).

"Fokus kami adalah membantu dan mendukung keluarga (George Floyd)," sambungnya.

Diketahui, gelombang protes antirasisme yang mendukung George Floyd bergejolak di berbagai wilayah, termasuk Houston.

Kepala Polisi Houston, Art Acevdeo, mengungkapkan pihaknya sudah menangkap lebih dari 130 orang yang berbuat kericuhan dalam demo sejak Jumat (29/5/2020).

Tentara Nasional Diterjunkan untuk Tertibkan Demo

Demo membela George Floyd di hampir seluruh penjuru Amerika Serikat banyak yang berlangsung ricuh.

Pihak pemerintah di berbagai wilayah akhirnya menerjunkan tentara nasional untuk ikut mengawal dan mengamankan jalannya demo.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, demo di berbagai wilayah ini tak hanya menyuarakan antirasisme, namun juga diwarnai kekerasan, pengrusakan, hingga penjarahan.

Wali Kota San Francisco, London Breed, akhirnya memutuskan untuk memanggil tentara nasional California untuk mengawal demo, Sabtu (30/5/2020).

Breed menyayangkan demo yang tujuan awalnya positif malah bergeser menjadi saling menyakiti satu sama lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan