Senin, 1 September 2025

Covid-19 Melonjak Lagi, Hong Kong Larang Warganya Kumpul Lebih dari 2 Orang & Makan di Restoran

Hong Kong ketatkan aturan di negaranya demi menekan wabah penyebaran virus corona semakin meluas.

Penulis: Inza Maliana
Bloomberg via SCMP
Orang-orang yang memakai masker pelindung saat berjalan di distrik Kwun Tong Hong Kong pada 23 Januari. 

"Inilah yang mendorong angka-angka ini dan pengunciannya tidak akan berakhir sampai orang-orang berhenti bekerja dengan gejala dan malah pergi dan dites," tutur Andrews.

Para peneliti Australia berhasil menemukan suatu tes yang dapat mendeteksi keberadaan virus corona di tubuh hanya dalam waktu 20 menit. Foto: Seorang tenaga medis berbicara pada orang-orang yang mengantre di luar tempat pengetesan Covid-19 yang berada di The Royal Melbourne Hospital, Melbourne, Australia, pada Kamis, 16 July 2020.
Para peneliti Australia berhasil menemukan suatu tes yang dapat mendeteksi keberadaan virus corona di tubuh hanya dalam waktu 20 menit. Foto: Seorang tenaga medis berbicara pada orang-orang yang mengantre di luar tempat pengetesan Covid-19 yang berada di The Royal Melbourne Hospital, Melbourne, Australia, pada Kamis, 16 July 2020. (WILLIAM WEST / AFP)

Baca: Terobosan Baru, Peneliti Australia Temukan Tes yang Bisa Deteksi Covid-19 dalam 20 Menit

Australia adalah salah satu dari banyak negara di Asia-Pasifik di mana wisatawan asing pada dasarnya dilarang.

Ketika diizinkan masuk pun, diharuskan untuk mengikuti tes dan karantina yang ketat.

Pada saat yang sama, beberapa negara yang membiarkan resume perjalanan internasional terbatas mempertimbangkan kembali, ketika banyak kelompok kasus berkembang menjadi wabah baru.

Beberapa negara Eropa memperingatkan warga untuk tidak mengunjungi Spanyol.

Setelah beberapa tempat musim panas yang paling dicintai itu berubah menjadi hotspot Covid-19 yang menghadapi lockdown kembali.

Baca: Update Corona Global 28 Juli 2020: Total 16,6 Juta, Brasil 2,2 Juta Infeksi, India 1,4 Juta

Salah satu kasus baru Korea Selatan baru-baru ini adalah seorang wisatawan yang tiba minggu lalu dari Selandia Baru, yang belum memiliki kasus yang ditularkan masyarakat dalam tiga bulan.

Bukti apa pun wisatawan tersebut tertular virus di Selandia Baru akan mengejutkan negara kepulauan yang berpenduduk lima juta orang.

Otoritas kesehatan Selandia Baru mengatakan mereka akan melacak dan menguji orang-orang yang melakukan kontak dengan wisatawan dan juga meminta agar wisatawan diuji ulang.

Para pejabat Selandia Baru mengatakan rekan-rekan mereka dari Korea Selatan mencurigai wisatawan itu terinfeksi saat transit melalui Singapura.

"Kami memiliki sistem pelacakan kontak kami," kata menteri kesehatan Chris Hipkins.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan