Virus Corona
Jawab Keraguan Halal atau Haram, MUI Uji Halal Vaksin Covid dari Tiongkok, Hasilnya Keluar 6 Bulan
Uji klinis vaksin covid-19 buatan Sinovac, perusahaan asal Tiongkok segera dilakukan di Indonesia. Namun banyak yang meragukan soal halal atau haram
Editor:
Anita K Wardhani
“Bagi yang menerima plasebo akan mendapatkan vaksin Covid-19 setelah vaksin didaftarkan,” ujar Kusnandi.
Kesehatan peserta dipastikan tetap dipantau petugas penelitian secara teratur selama jalannya penelitian, atau sekitar 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir.
Kusnandi memastikan, seluruh peserta dilindungi asuransi kesehatan. Ada pun pendaftaran
relawan uji klinis dibuka hingga 31 Agustus 2020.
Pendaftaran bisa dilakukan dengan menghubungi Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung di telepon 022 – 2034471 atau whatsapp 08112214235.

Jangan Jadikan Kelinci Percobaan
Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus, meminta pemerintah tidak menjadikan 1.620 orang sukarelawan sebagai 'kelinci percobaan' uji kilinis tahap tiga vaksin Corona dari Tiongkok. Guspardi mengatakan sejauh ini belum mendengar dan mendapatkan informasi tentang jaminan pemerintah kepada para sukarelawan itu.
"Bagaimana penanganan dan kebijakan pemerintah jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Di samping itu isu mengenai kehalalan produk vaksin Sinovac ini juga belum jelas dan
tengah menjadi perbincangan di tengah masyarakat," kata Guspardi.
Legislator asal Sumbar ini mengaku tidak setuju jika uji klinis ketiga langsung diujicobakan ke masyarakat. Menurut Guspardi, seharusnya pemerintah mendapatkan informasi lengkap negara mana saja yang telah menggunakan vaksin Sinovac ini dan melakukan kajian terhadap hasil dan dampak vaksin tersebut.
"Jangan jadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan. Lakukanlah dulu kajian mendalam dan komprehensif secara ilmiah terhadap bebagai aspek baik dari kandungan, terlebih lagi aspek kehalalan produk dan selanjunya akibat atau dampak dari vaksin tersebut," ujarnya.
Dari pada langsung melibatkan ribuan sukarelawan Indonesia untuk uji klinis vaksin sinovac ini, lebih baik lakukan riset dan kajian mendalam tentang vaksin itu dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten.
"Libatkan beberapa perguruan tinggi dan lembaga yang berkompten lainnya. Uji kebenaran apakah benar vaksin ini sebagai upaya untuk menyehatkan atau menyembuhkan masyarakat dari covid-19. Jadi tidak perlu ada relawan hampir 2000 orang itu. Karena WHO sendiri belum mengatakan kalo vaksin dari China ini betul
terbukti menangkal dan mencegah Covid -19," ujar Guspardi.
Tidak hanya itu , Guspardi juga mendesak agar pemerintah membuka isi kandungan
vaksin Sinovac yang berasal dari Tiongkok ini. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia
adalah muslim. Jadi harus jelas isi dan kandungan vaksin ini apakah berasal dari
tanaman, binatang atau benda lainnya.
"Terutama kandungan apakah halal semuanya, karena kehalalan baksin ini adalah
sesuatu hal yang tidak bisa dinafikan dan pelibatan MUI juga sangat diperlukan dalam
pengembangan vaksin corona tersebut khususnya mengawal kaidah kehalalan vaksin
sinovac ini," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
Ekstra Hati-hati
Munculnya banyak vaksin covid 19 dari berbagai versi menjadi sebuah kabar gembira
sekaligus kekhawatiran.
Masih banyak orang bertanya-tanya apa betul vaksin-vaksin tersebut aman dan menyembuhkan.