Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Pfizer Bermitra Dengan Biovac Afrika Selatan untuk Produksi Vaksin Covid-19 Afrika pada 2022

Biovac, Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech sepakat memproduksi vaksin virus corona (Covid-19) bersama, mulai 2022 mendatang.

Penulis: Fitri Wulandari
KAMIL KRZACZYNSKI / AFP
Pfizer Bermitra Dengan Biovac Afrika Selatan untuk Produksi Vaksin Covid-19 Afrika pada 2022 

Negara itu juga telah memproduksi vaksin Johnson & Johnson di fasilitas Aspen Pharmacare di Durban, namun terpaksa membuang lebih dari 300.000 dosis J&J pada bulan lalu karena khawatir adanya kontaminasi yang berasal dari kesalahan manufaktur di fasilitas lain di kota Baltimore, AS.

Tujuan Afsel saat ini adalah melakukan vaksinasi pada dua pertiga dari populasinya pada Februari 2022.

Pada hari Selasa lalu, Konsul Jenderal AS di Cape Town, Will Stevens mengumumkan bahwa AS akan menginvestasikan 200 juta dolar AS ke Aspen, perusahaan farmasi terbesar di Afrika.

Investasi ini ditujukan untuk memungkinkan produksi vaksin di fasilitas itu menjadi berlipat ganda hingga mencapai 400 juta dosis per tahun.

Berbeda dengan vaksin Pfizer yang menggunakan dua dosis, vaksin J&J hanya menggunakan metode satu kali suntik.

Awal bulan ini, Johannesburg di Afsel juga mensertifikasi vaksin Sinovac asal China, bahkan produksi vaksin ini juga sedang dipertimbangkan di Afsel.

Sementara negara Afrika lainnya yakni Mesir dan Maroko telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi vaksin dari perusahaan China lainnya, Sinopharm.

Afsel saat ini berada di tengah gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang telah mendorong pemerintahan mereka menerapkan sistem penutupan baru, termasuk larangan sementara untuk membeli alkohol.

Pengangguran besar-besaran dan kurangnya akses untuk mendapatkan barang, telah memicu munculnya protes besar-besaran dan kerusuhan yang terlihat di negara itu selama dua pekan terakhir.

Aksi ini awalnya dipicu oleh penangkapan mantan Presiden Afsel Jacob Zuma, di mana setidaknya ada 276 orang terbunuh.

Pada hari Kamis kemarin, Direktur Jenderal Departemen Kesehatan negara itu, Nicholas Crisp mengatakan kepada parlemen negara itu bahwa sebanyak 25.000 dosis vaksin telah dicuri dalam aksi penjarahan.

Ini yang akhirnya turut melumpuhkan sementara kampanye vaksinasi di Afsel.

Namun kemudian, ia menegaskan bahwa kampanye vaksinasi saat ini telah dilanjutkan dan 250.000 orang telah divaksinasi dalam 24 jam terakhir.

"Kami akan dapat melakukan vaksinasi, setidaknya satu dosis untuk 35 juta orang sebelum Natal," kata Crisp.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan