Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Menkes: Deteksi, Vaksinasi, dan Perubahan Perilaku jadi Strategi Hadapi Pandemi Covid Jangka Panjang

Budi Gunadi Sadikin memaparkan deteksi, vaksinasi, dan perubahan perilaku menjadi strategi untuk menghadapi pandemi Covid-19 dalam jangka panjang.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
ILUSTRASI - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan deteksi, vaksinasi, dan perubahan perilaku menjadi strategi untuk menghadapi pandemi Covid-19 dalam jangka panjang dari sisi hulu. 

"Di beberapa provinsi itu masih tinggi positivity rate-nya, mereka harus terus meningkatkan testing dan tracing-nya supaya kalau ketemu cepat dimasukin di isolasi terpusat," ujarnya.

Baca juga: WHO Pantau Varian Baru Covid-19 Bernama Mu, Ada Risiko Resistensi pada Vaksin

Terakhir, terkait dengan strategi vaksinasi, pemerintah terus mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Menkes mengungkapan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 100 juta dosis vaksinasi hingga akhir Agustus ini.

"Bapak Presiden minta kalau bisa, bisa 100 juta (dosis) sampai bulan Agustus ini dan kalau bisa rata-ratanya bisa ditingkatkan ke 2,3 juta (dosis harian)," tandasnya.

Prokes Kunci Penanganan

Senada dengan Menkes, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menuturkan, butuh kesadaran protokol kesehatan untuk melanjutkan tren positif penanganan Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, semua pihak harus meneruskan ikhtiar dan menjaga tren positif ini agar bisa terus ditingkatkan.

“Angka positivity rate, misalnya, sekarang sudah cukup rendah yakni 12,3 persen, tetapi masih harus diturunkan hingga di bawah 5 persen."

"Disiplin prokes oleh masyarakat sangatlah penting. Belajar dari negara-negara lain, seringkali terdapat lonjakan kasus ketika penerapannya dilonggarkan,” ucap Sonny, dalam keterangannya, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksinasi Penduduk Jakarta Capai 120 Persen, Bali dan Riau Hampir 100 Persen

Ia menyampaikan, mutasi virus baru muncul ketika terjadi lonjakan kasus.

Varian baru virus ini berpotensi mengganggu efektifitas vaksin.

“Karena itu, kita harus berupaya agar lonjakan kasus tidak terjadi, dengan cara mempertahankan protokol kesehatan,” katanya.

Berita terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan